Jakarta (ANTARA) - Manchester United memang mencatat rekor baru di Stadion Emirates, Minggu dini hari tadi, kala melawan Arsenal, karena tak terkalahkan dalam 18 pertandingan tandang liga berturut-turut. Tapi bahasa tubuh manajer Ole Gunnar Solksjaer jauh menunjukkan kata puas.

Solksjaer tadinya berharap laga melawan Arsenal menjadi momen bangkit setelah kalah memalukan di kandang sendiri melawan Sheffield United yang menduduki dasar klasemen.

Tekad untuk sedapat mungkin memetik tiga poin di London ditunjukkan Solksjaer dengan tidak menggantikan Scott McTominay yang keluar lapangan karena cedera pada babak pertama dengan sesama gelandang, melainkan dengan striker Anthony Martial.

Praktis hari itu United bermain dengan dua striker, satunya lagi Edinson Cavani.

Tapi apa daya, keberuntungan dan berkurangnya ketajaman, membuat ambisi manajer dari Norwegia itu kandas. United kembali gagal mengalahkan Arsenal dalam enam laga terakhir melawan tim London itu.

Baca juga: Solskjaer ingin pemain MU perbaiki ketajaman usai imbang lawan Arsenal

"Kami seharusnya memanfaatkan peluang-peluang kami, kami tahu kami memiliki pemain yang melakukan itu, tetapi kami tak melakukannya belakangan ini," kata Solskjaer seperti dikutip BBC.

Untuk kesekian kalinya, United bermain seri 0-0 melawan empat raksasa Liga Inggris.
 
Pemain Sheffield United Oliver Burke (kiri) mencetak gol ke gawang Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (27/1/2021). Sheffield berhasil mengalahkan MU dengan skor 2-1. ANTARA FOTO/Pool via REUTERS/Tim Keeton /foc.


Memang dibandingkan dengan saat melawan Sheffield, MU tampil lebih bergairah. Namun tetap saja kurang gigih, apalagi jika dibandingkan si tetangga Manchester City atau sang juara bertahan Liverpool.

Padahal mereka menghadapi tim Arsenal yang kekuatannya sudah terpangkas tanpa pencetak gol terbaiknya, tanpa bek terbaiknya dan tanpa kreator terhebatnya.

United memang tidak miskin peluang karena beberapa kali nyaris menciptakan gol. Tetapi seperti ada pola yang entah sudah menjadi standard, entah itu hambatan mental atau bahkan kutukan.

Bagaimana tidak, dalam tiga bulan terakhir mereka bermain 0-0 melawan Chelsea, 0-0 lagi dengan Liverpool, juga 0-0 saat ditantang City, dan kini kembali 0-0 saat dijamu Arsenal itu.

Total, sudah enam jam MU bertanding tanpa mencetak satu pun gol melawan keempat raksasa liga.

Terutama setelah kalah 1-2 melawan Sheffield, hasil 0-0 melawan Arsenal sungguh tidak membantu karena sama saja dengan membiarkan Manchester City kian kuat mencengkeram puncak klasemen.

Baca juga: Sheffield United jegal ambisi Manchester United kembali ke puncak

Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021