Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sudah mempersiapkan tempat pengungsian untuk menampung korban banjir dari empat desa akibat melimpasnya air sungai dari speelway goleng dari Sungai Wulan yang debitnya meningkat menyusul curah hujan tinggi.

"Selain tempat pengungsian, kami juga sudah mempersiapkan dapur umum serta tenaga medis dan obat-obatan untuk antisipasi ketika ada warga yang mengeluh sakit," kata Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Senin.

Distribusi logistik untuk warga sudah dilakukan sejak Ahad (1/2) malam, ketika banjir mulai menggenangi perkampungan warga di empat desa. Di antaranya Desa Setrokalangan, Desa Kedungdowo, Desa Banget, dan Desa Blimbing Kidul.

Untuk debit air di Sungai Wulan, kata dia, juga sudah mulai turun karena sebelumnya mencapai 790 meter kubik per menit, Senin pagi sudah turun menjadi 600 meter kubik per detik. Karena tidak ada embung dan penyerapan airnya, maka surutnya juga harus menunggu.

Baca juga: Banjir kembali melanda Kabupaten Kudus

Baca juga: Warga Kudus berharap Sungai Piji dan Dawe dinormalisasi cegah banjir


Bagi desa yang terisolir akibat banjir, sudah disediakan perahu karet untuk melayani warga terdampak banjir, seperti di Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan.

Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan menambahkan informasi terbaru debit Sungai Wulan sudah turun menjadi 400 meter kubik per detik. Sehingga genangan yang terjadi di empat desa dimungkinkan berangsur surut.

"Hal tersebut, tentunya menunggu kondisi curah hujan apakah masih tetap tinggi atau berkurang," ujarnya.

Tempat pengungsian yang disediakan, katanya, menempati aula di Kecamatan Kaliwungu. Sedangkan dapur umumnya dipusatkan di sebuah masjid di Kedungdowo yang setiap harinya menyiapkan nasi bungkus hingga 4.000 bungkus.

Untuk posko kesehatan disiapkan di dua lokasi, yakni di Desa Setrokalangan yang bisa melayani pula warga di Kedungdowo karena jaraknya dekat serta di Desa Banget yang juga bisa melayani warga di desa lain yang terdampak banjir.

Jumlah warga yang terdampak banjir di empat desa tersebut mencapai 923 keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 3.267 orang. Sedangkan warga yang terisolir di Dukuh Karangturi dengan jumlah keluarga mencapai 350-an dan jiwa 1.100 orang sudah disediakan perahu untuk aktivitas warga.

"Ketinggian genangan di jalan yang menjadi satu-satunya akses warga di Dukuh Karangturi mencapai 1 meteran sehingga harus menggunakan perahu karet," ujarnya.*

Baca juga: 166 rumah warga di Kudus terendam banjir

Baca juga: Pemkab Kudus siapkan dua tempat pengungsi banjir

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021