London (ANTARA) - Inggris, Senin, secara resmi menyampaikan permintaan untuk bergabung ke Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).

Inggris ingin menjadi anggota dari kesepakatan 11 negara itu guna untuk membuka jalan baru bagi perdagangan pasca-Brexit.

Saat mengumumkan langkah tersebut, Menteri Perdagangan Liz Truss mengatakan perjanjian itu akan menempatkan Inggris "di jantung beberapa ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia".

Permintaan itu disampaikan pada peringatan pertama pemisahan resmi Inggris dari Uni Eropa sebelum masa transisi, yang selesai pada akhir 2020.

Inggris sekarang beradaptasi dengan persyaratan perdagangan baru dengan Uni Eropa.

Di dalamnya, persyaratan yang sebelumnya tanpa gesekan sekarang diatur melalui suatu perjanjian, yang pada banyak kasus membuat ekspor ke Uni Eropa lebih rumit dan mahal.

CPTPP menghapus 95 persen tarif antara 11 anggotanya, yakni Jepang, Kanada, Australia, Vietnam, Selandia Baru, Singapura, Meksiko, Peru, Brunei, Chile, dan Malaysia.

Inggris berpendapat bahwa manfaat utama meninggalkan Uni Eropa adalah pihaknya menjadi punya kebebasan untuk mencapai kesepakatan perdagangan di seluruh dunia.

Inggris juga meyakini bahwa Brexit membuatnya bergerak cepat untuk mencoba dan menemukan konsensus tentang perlunya merevitalisasi perdagangan global setelah periode nasionalisme meningkat.

Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris akan ajukan keanggotaan untuk pakta perdagangan trans-Pasifik
Baca juga: Pasca-Brexit klub Inggris tak lagi bebas datangkan pemain Eropa
Baca juga: Inggris teken perjanjian dagang besar pertama pasca-Brexit

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021