Teknologi memberdayakan kami untuk merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola sumber daya dan fasilitas kami dengan lebih baik
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menjalin kemitraan dengan penyedia solusi geospasial terkemuka Esri Indonesia untuk mengadopsi inovasi di bidang teknik digital bernama GeoBIM (kembar digital) yang akan memungkinkan Waskita untuk menciptakan infrastruktur dan fasilitas yang lebih tangguh di seluruh negeri.

"GeoBIM adalah tren terbaru dalam rekayasa dan konstruksi digital yang melanda seluruh dunia. Kami berharap dengan bermitra dengan Esri Indonesia dalam inisiatif yang menarik ini dan akan mengantarkan era baru desain infrastruktur di negara ini," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sistem Waskita Karya, Hadjar Seti Adji dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Hadjar, kemitraan dengan Esri Indonesia dan penggunaan GeoBIM diharapkan akan membawa manfaat yang besar bagi transformasi sistem big data dan sistem informasi infrastruktur, tidak hanya untuk portofolio proyek tetapi juga bagi komunitas konstruksi Indonesia, yang dapat menikmati dan menggunakan infrastruktur dan fasilitas Waskita Karya.

Hal tersebut merupakan aspirasi utama dalam perjalanan transformasi bisnis Waskita Karya dan diharapkan akan menginspirasi pemangku hajat konstruksi Indonesia untuk melakukan hal yang sama dan mendukung program ini.

“Teknologi memberdayakan kami untuk merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola sumber daya dan fasilitas kami dengan lebih baik. Dalam kasus kemitraan ini, GeoBIM akan memungkinkan kami untuk bereksperimen secara virtual berbagai konfigurasi perencanaan, menyediakan platform umum untuk komunikasi yang lebih baik dengan banyak pemangku kepentingan serta membuat proses alur kerja yang efisien,” kata Hadjar.

Sementara itu Chief Executive Officer Esri Indonesia, Achmad Istamar mengatakan bahwa meskipun Sistem Informasi Geografis (GIS) diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian kota, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya dalam konteks lingkungan sekitarnya, informasi BIM sangat penting untuk mendesain dan pembangunan konstruksi struktur tersebut.

“Integrasi BIM dan GIS (juga dianggap sebagai GeoBIM) akan menghasilkan Kembar Digital 3D yang akan membantu Waskita membuat desain yang memaksimalkan nilai jangka panjang dari infrastruktur jangka panjang di seluruh negeri,” kata Istamar.

Selain itu, GeoBIM akan memungkinkan para perencana, insinyur, dan arsitek untuk memvisualisasikan dan bereksperimen dampak desain mereka terhadap lingkungan dan lanskap yang ada pada peta 3D untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas dalam proyek mendatang mendukung kebutuhan masyarakat sekitar.

"Dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat melihat desain keseluruhan proyek dan memahami hubungan antara lingkungan dan struktur yang direncanakan sehingga kemungkinan yang diperlukan dikembangkan untuk menghindari ketidakefisienan dan pemborosan selama proyek berjalan," ujarnya.

Kemitraan ini hadir sebagai bagian dari strategi transformasi digital Waskita yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi pintar dan Big Data untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, keselamatan tenaga kerja, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

Baca juga: Genjot sektor konstruksi, Waskita integrasikan teknologi GIS-GeoBIM
Baca juga: Waskita Karya petakan potensi proyek luar negeri hingga Rp70 triliun
Baca juga: Waskita akan terbitkan obligasi untuk modal kerja proyek

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021