Ini adalah hasil riset kami tentang kenapa BRI harus lebih fokus lagi kepada yang lebih kecil lagi
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso menyatakan pihaknya saat ini fokus memberikan akses pendanaan bagi 18 juta pelaku usaha ultra mikro (UMi) yang tidak terlayani oleh lembaga pembiayaan formal maupun informal.

“Ini adalah hasil riset kami tentang kenapa BRI harus lebih fokus lagi kepada yang lebih kecil lagi,” katanya dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.

Sunarso menyebutkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan BRI menunjukkan bahwa terdapat 57 juta pelaku usaha ultra mikro di Indonesia dan hanya 15 juta di antaranya yang bisa ditempuh oleh lembaga pembiayaan formal.

Sementara 12 juta di antaranya ditempuh melalui lembaga pembiayaan non formal antara lain rentenir sebanyak 5 juta pelaku usaha ultra mikro, 7 juta orang pinjam ke kerabat, dan 18 juta di antaranya tidak terlayani oleh yang formal maupun informal.

“Ini yang menjadi sasaran kita ke depan. Ini hasil riset kami supaya nanti kita jelas mau menyasar ke mana, jadi sasaran kita adalah yang 18 juta tadi yang tidak terlayani,” katanya.

Sunarso melanjutkan selama ini BRI semakin fokus untuk memberikan pelayanan bagi UMKM yang terbukti pada 2016 porsi UMKM terhadap total kredit sebesar 74,29 persen.

Kemudian meningkat menjadi 76,13 persen pada 2017, naik lagi menjadi 76,94 persen pada 2018, pada 2019 mencapai 79 persen porsi UMKM, dan 82,13 persen pada 2020.

“Corporate plan Kami sebenarnya porsi UMKM 80 persen itu baru kami rencanakan pada 2022 maka ini lebih awal tahun tahun untuk mencapai porsi 80 persen tepatnya 82,13 persen,” ujarnya.

Ia pun memastikan ke depannya BRI akan lebih fokus terhadap UMKM dan mencapai target 85 persen untuk porsi UMKM antara 2022 sampai 2024 termasuk memberikan akses pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro.

“Mudah-mudahan kami bisa UMKM nya Nanti sekitar 85 persen. Kita rencanakan sampai 2022 atau 2024,” tegasnya.

Baca juga: BRI catat laba bersih Rp18,66 triliun pada 2020
Baca juga: BRI targetkan penyaluran kredit 2021 tumbuh 6-7 persen
Baca juga: BRI restrukturisasi kredit 2,83 juta debitur senilai Rp186,6 triliun

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021