Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat sedang mempersiapkan pembangunan dua instalasi pengolahan air limbah domestik.

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Selasa, mengatakan bahwa pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik (SPALD) merupakan bagian dari proyek strategis nasional dengan anggaran Rp1,9 triliun yang bersumber dari pinjaman dana Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) ke pemerintah pusat.

"Saat ini sudah mulai tahapan detail engineering design (DED) dan ditargetkan DED sudah rampung pada bulan Juli 2021," katanya usai rapat koordinasi mengenai DED SPALD.

Instalasi pengolahan air limbah domestik rencananya dibangun di Nipah Kuning dan Martapura. 

"Untuk penyelesaiannya ditargetkan selama enam tahun dengan jumlah 16.500 sambungan rumah," kata Wali Kota.

Ia mengatakan, fasilitas pengolahan air limbah yang dibangun ditargetkan bisa mencakup 35 persen dari penduduk.

"Dengan adanya pembangunan SPALD ini nantinya diharapkan akan mengatasi persoalan air limbah hampir 40 persen yang ada di Kota Pontianak," katanya.

Setelah sistem pengolahan air limbah domestik terbangun, ia menjelaskan, air limbah dari rumah-rumah warga akan dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah domestik menggunakan pipa untuk diolah. 

"Dengan adanya pengolahan air limbah ini, maka parit yang ada tidak lagi tercemar dengan air limbah," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pontianak Amirullah menjelaskan bahwa target awal cakupan layanan pengolahan air limbah 35 persen rumah tangga atau 16.500 sambungan rumah. 

Pada tahap awal pembangunan dari 2021 hingga 2026, ia melanjutkan, pemerintah pusat akan membangun 3.000 sambungan rumah sebagai percontohan dan pemerintah Kota Pontianak akan menyelesaikan sisanya secara bertahap.

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan ini, ia menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak bertugas melakukan pembebasan lahan, pembangunan jalan, dan pembangunan sebagian sambungan pipa air limbah dari rumah tangga. Kebutuhan dana untuk kegiatan-kegiatan itu diperkirakan sekitar Rp107 miliar selama enam tahun. 

Amirullah mengemukakan bahwa pembangunan SPALD skala kota ditujukan untuk meningkatkan kualitas air tanah dan kualitas air di saluran, yang pada gilirannya akan memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.

Baca juga:
Pontianak akan bangun tempat pengolahan air limbah skala besar
Batam akan bangun instalasi pengolahan limbah di pulau-pulau penyangga

Pewarta: Andilala
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021