otal kerugian petani akibat kematian itu sekitar Rp20 juta
Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar satu ton ikan jenis nila di Danau Maninjau mati massal akibat angin kencang melanda daerah itu beberapa hari lalu.

"Ikan nila siap panen itu mati massal semenjak Selasa (2/2) pagi," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Selasa.

Ikan sebanyak satu ton  itu, tambahnya, milik warga Lubuk Kandang, Nagari Bayua, Kecamatan Tanjungraya berasal dari 10 keramba jaring apung milik beberapa orang.

"Setiap keramba jaring apung dengan jumlah kematian sekitar 100-200 kilogram dan kita sedang melakukan pendataan pemilik keramba jaring apung itu," katanya.

Dengan kondisi itu, ikan menjadi pusing dan mengapung ke permukaan danau vulkanik itu setelah oksigen berkurang di dasar danau. Setelah itu ikan mati massal dan bangkai ikan mengapung di dalam keramba jaring apung.

"Total kerugian petani akibat kematian itu sekitar Rp20 juta dan bangkai ikan telah di keluarkan dari dalam danau," katanya.

Ermanto mengimbau nelayan untuk memanen ikan untuk dipindahkan ke kolam air deras dalam mengantisipasi kerugian cukup besar, apalagi potensi kematian ikan itu masih besar, sementara angin masih kencang melanda daerah itu. 



Baca juga: 10 ton bangkai ikan di Danau Maninjau berhasil dikeluarkan

Baca juga: Berat total ikan yang mati di kawasan Danau Maninjau sampai 63 ton

Baca juga: Keramba ikan tak berfungsi di Danau Maninjau akan dibongkar

Baca juga: Pemkab Agam bongkar 2.500-an keramba dari Danau Maninjau

 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021