Jakarta (ANTARA) - Andre Villas-Boas diskors oleh Marseille setelah sang pelatih mengajukan pengunduran diri dalam konferensi pers.

Pada konferensi pers itu Villas Boas mengatakan keputusan klubnya merekrut gelandang Olivier Ntcham dari Celtic tidak sejalan dengan keinginannya pada hari terakhir bursa transfer.

"Keputusan protektif ini menjadi tidak terelakkan mengingat sikap dan akal bulus terkini yang diperlihatkan, yang telah merusak Olympique de Marseille sebagai institusi secara serius," kata Marseille seperti dikutip AFP.

Skorsing itu kemungkinan menjadi langkah pertama menuju pemecatan pelatih 43 tahun asal Portugal yang telah melatih Marseille sejak 2019 itu.

Pada konferensi pers itu, Villas-Boas mengatakan dia tidak menginginkan apa pun dari Marseille, termasuk uang. Dia hanya ingin hengkang.

Baca juga: Marseille nonaktifkan Villas-Boas

Villas-Boas mengatakan keputusannya muncul setelah Ntcham didatangkan sebagai pemain pinjaman dari Celtic sampai akhir musim hanya beberapa saat sebelum bursa transfer musim dingin ditutup.

Ia mengaku  tidak menyukai kesepakatan itu dan tidak mendapat informasi apa-apa.

"Bursa transfer ditutup dengan kedatangan seorang pemain baru pada hari tenggat waktu. Itu bukan keputusan yang diambil oleh saya. Saya tidak melakukan apa-apa dengan keputusan itu," kata dia.

"Saya mengetahuinya pagi ini ketika saya bangun dan melihat surat kabar. Saya secara khusus mengatakan tidak kepada pemain itu dan ia tidak pernah masuk daftar incaran kami."

"Oleh sebab itu saya mengajukan pengunduran diri kepada dewan."

Baca juga: Andre Villas Boas sodorkan surat pengunduran diri dari Marseille

Dalam pernyataannya Marseille mengatakan pernyataan Villas-Boas tidak dapat diterima.

Mantan manajer Chelsea dan Tottenham Hotspur itu telah mengatakan pekan lalu dia akan hengkang saat kontraknya habisakhir musim ini, dengan kondisi terkini Marseille hanya mencatat satu kemenangan dari sembilan pertandingan semua kompetisi.

Tiga kekalahan berturut-turut dalam Liga Prancis telah membuat runner up liga musim lalu itu tergelincir ke posisi kesembilan di klasemen, sebelum menghadapi Lens pada Rabu.

Jadwal pertandingan kandang mereka melawan Rennes Sabtu silam ditunda setelah ratusan penggemar yang marah mendatangi tempat latihan klub. Sebagai buntut insiden itu, 25 penggemar Marseille ditahan.

Para penggemar bukan hanya melakukan protes terkait hasil buruk yang diderita klub, namun juga memprotes pengelolaan klub yang dilakukan presiden Jacques-Henry Eyraud.

Baca juga: Neymar siap bertahan di PSG dan ingin Mbappe terus jadi rekan setimnya

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021