Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene (IUWASH) Plus menggandeng Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS) membangun 120 sumur resapan di delapan kota/kabupaten di tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

"Untuk masing-masing kota/kabupaten dibangun 15 sumur resapan, sehingga jumlah keseluruhan yang telah dibangun 120 sumur," kata Ketua PIC Program Pengembangan Kemampuan Pemerintah Daerah tentang Pelaksanaan Kajian Kerentanan Mata Air dan Rencana Aksi (KKMA-RA), Asep Mulyana dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Rabu.

Menurut Asep, pembangunan sumur resapan merupakan win-win solution yang ditawarkan IUWASH Plus untuk Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Pusat.

Baca juga: Sudin SDA Jaksel selesaikan pembuatan 157 sumur resapan

"Selain mencegah terjadinya banjir dan kekeringan, sumur resapan bisa menjamin ketersediaan bahan baku air bersih dan air minum. Ini bisa tercapai jika di area tangkapan maupun mata air, terjaga dengan baik ketersediaan cadangan airnya," kata Asep.

Konservasi area tangkapan dan sumber daya alam tidak hanya tanggung jawab PDAM saja, tapi juga masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan pemangku kepentingan lainnya.

PDAM, lanjutnya, tidak harus melakukan konservasi area tangkapan, namun punya tanggung jawab moral ikut menjaga ketersediaan bahan baku air bersih dan air minum. Hanya saja, pembangunan sumur resapan belum menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pusat.

Dengan membangun sumur resapan, air hujan bisa ‘ditabung’ dalam tanah dan terhindar dari banjir. Air yang ‘ditabung’ tersebut, akan bermanfaat saat terjadi kemarau karena debit mata air terjaga dengan baik.

Melalui program yang digagas IUWASH Plus, Asep berharap bisa menjadi satu diantara solusi cepat pemerintah dalam mengatasi banjir dan kekeringan. Bagi masyarakat, diharapkan terbangun kesadaran akan pentingnya fungsi sumur resapan dan menjadi kebutuhan utama bagi lingkungan sekitar.

Baca juga: DKI Jakarta telah miliki 3.000 drainase vertikal

Ada 3 tujuan yang dicapai IUWASH Plus dengan program tersebut, yakni jangka pendek, pemerintah daerah hingga pusat segera mereplika program pembangunan sumur resapan di tahun 2021, karena sudah ada proyek percontohan IUWASH Plus.

Jangka menengah rencana aksi program dengan penganggaran di APBD maupun APBN dan tujuan dan jangka panjang, yakni program sumur resapan ini sudah menjadi gerakan masyarakat secara masif

Selain itu, perlu dilakukan kampanye yang benar terkait konservasi air yang berkelanjutan dengan menyasar mulai siswa SD. Dengan demikian, terjadi perubahan pola pikir masyarakat bahwa banjir dan kemarau bukanlah bencana melainkan akibat tidak ada manajemen pengelolaan air yang benar.

Asep mencontohkan, Kota Malang sangat agresif dalam merespons program melalui perencanaan pembangunan sekitar 200 sumur resapan dengan menggunakan dana CSR. Kota Bogor menggunakan dana investasi dan CSR untuk membangun 150 unit sumur resapan, serta Kota Salatiga menggunakan dana APBD untuk membangun 50 sumur resapan per tahun.

Program percontohan pembangunan sumur resapan dilaksanakan sejak Oktober 2019. IUWASH Plus yang menggandeng YLHS telah membangun sumur resapan di Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di Provinsi Jawa Timur, di Jawa Tengah (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kota Salatiga) dan Jawa Barat (Kota Bogor), masing-masing 15 sumur.

Baca juga: IPB: Sumur Resapan Biber solusi pengelolaan plastik non-ekonomis

Ketua YLHS, Suroso mengatakan pembangunan sumur resapan bertujuan untuk meningkatkan debit air yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pembangunan sumur resapan berfungsi menahan air hujan untuk ditabung dalam sumur resapan.

Suroso menjelaskan pada permukaan tanah, akibat banjir air bisa mencapai atap rumah seperti yang terjadi belakangan ini. Sementara di bawah tanah, permukaan air tanah (water table) terus mengalami penurunan terutama di kota-kota besar.

“Untuk itu, membangun sumur resapan bisa menjadi satu di antara solusi cepat, dapat membantu untuk mencegah terjadinya banjir maupun kekeringan. Meskipun tidak seluruh masalah dapat diatasi, sumur resapan ini secara teoritis akan banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut sekaligus,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Program, Yudyana Viernadi menambahkan sumber air yang menjadi perhatian dari program ini, yakni Kota Bogor, mata air Tangkil berlokasi di Kabupaten Bogor, tapi dikelola oleh PDAM Kota Bogor.

Selain itu, di Kota Magelang, yakni mata air Tuk Pecah, di Kabupaten Magelang, yakni mata air Citrosono, Salatiga mata air Kalitaman, Kota Batu, yakni mata air Binangun, Kota Malang, yakni mata air Clumprit, Kabupaten Probolinggo, mata air Tancap, dan Kabupaten Lumajang, yakni mata air Sumbertopo.

Baca juga: Mengenal cara-cara sederhana mencegah banjir
Baca juga: Drainase Kotagede Yogyakarta akan dilengkapi 100 sumur resapan
Baca juga: Sumur resapan IAIN Salatiga bentuk Kampus Moderat Hijau

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021