Mamuju (ANTARA) - Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) meminta bantuan kemanusiaan dari Negara Uni Emirat Arab (UEA) untuk pengungsi korban gempa di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat agar tidak ditumpuk tetapi langsung disalurkan.

"Kami harap 3.000 paket logistik dari UEA langsung disalurkan kepada masyarakat dan jangan ditumpuk digudang penampungan Pemerintah Sulbar," kata Ketua relawan FPPI Muh Suyuti di Mamuju, Kamis.

Baca juga: Uni Emirat Arab kirim 3.000 paket bantuan untuk korban gempa Sulbar

Ia mengatakan, beberapa waktu lalu banyak masyarakat mengkritik Pemerintah Sulbar karena terlalu lama menampung logistik bantuan yang dari seluruh rakyat Indonesia, dan tidak cepat disalurkan kepada pengungsi.

"Nanti masyarakat protes karena lapar baru kemudian bantuan disalurkan, pemerintah harus melihat kebutuhan masyarakat, untuk apa menumpuk bantuan itu digudang, tidak ada gunanya," katanya.

Baca juga: PMI dan TRC bantu korban gempa Sulbar

Ia berharap, Pemerintah Sulbar cepat dalam membantu masyarakat berbuat tulus dan ikhlas untuk korban gempa dan jangan membuat masyarakat menunggu bantuan, karena relawan telah berusaha membantu masyarakat.

Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar, sebelumnya, menerima bantuan negara Uni Emirat sebanyak 3.000 paket bantuan logistik.

Baca juga: Sumbar bantu 150 kilogram rendang kepada korban gempa di Sulbar

Bantuan tersebut untuk meringankan beban pengungsi gempa di Sulbar.

Perwakilan UEA, Syek Muhammad mengatakan, UEA terus berupaya membantu negara di dunia yang tertimpa bencana termasuk bencana gempa Sulbar di Indonesia.

Ia berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi korban gempa khususnya mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003 orang, jumlah terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene  25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.

Menurut dia, untuk data korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Sementara untuk data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422 unit, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051 unit.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rusak sebanyak 5.929 unit terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 unit rusak berat.
 

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021