Mexico City (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) pada Rabu (3/2) mengaku waswas dengan adanya temuan tiga varian baru COVID-19 di 20 negara di Amerika.

Varian ini "menimbulkan pertanyaan soal kemungkinan peningkatan" penularan virus, kata direktur PAHO, Carissa F. Etienne.

Saat konferensi pers daring, Etinne meminta negara-negara di Amerika agar bertindak "tepat" untuk mengendalikan pandemi dan memprioritaskan petugas medis dan kaum lansia dalam pendistribusian vaksin.

"Menjauh dari virus bukanlah upaya sesekali waktu, tetapi sebuah komitmen konstan selama penularan masih aktif," katanya.

Etienne memperingatkan adanya lonjakan kasus dan kematian COVID-19 di Meksiko, terutama di negara bagian yang membuka sektor pariwisata mereka.

"Di Meksiko, kasus dan kematian akibat COVID-19 semakin menggila, apalagi di negara bagian yang banyak menarik wisatawan selama liburan Natal, seperti Guerrero, Quintana Roo, Nayarit dan Baja California Sur," kata Etienne.

Menurutnya, kasus baru COVID-19 juga terus mengganas di Amerika Tengah dan Karibia.

Sementara itu, di Amerika Selatan, "Kolombia masih melaporkan jumlah kasus tertinggi, disusul Brazil, yang terus mencatat lonjakan ekponensial baik pada kasus maupun kematian di Kota Manaus (ibu kota negara bagian Amazonas)," kata Etinne.

Sepekan terakhir, lebih dari 1,8 juta orang di Amerika dilaporkan terpapar COVID-19 dan 47.000 lebih meninggal karenanya, pungkas Etinne.
Baca juga: PAHO: Korban tewas COVID-19 di Amerika capai 1 juta
Baca juga: COVID-19 jenis baru di Florida serang pasien tanpa riwayat perjalanan


Sumber: Xinhua

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021