Anda memiliki situasi di mana ada banyak uang tunai dan obligasi benar-benar berkinerja buruk, jadi itu membantu beberapa sektor yang benar-benar berkinerja kurang baik
New York (ANTARA) - Wall Street memperpanjang reli baru-baru ini pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pemilu AS pada awal November, didorong oleh optimisme atas laba perusahaan, pembicaraan stimulus, dan kemajuan peluncuran vaksin.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 92,38 poin atau 0,30 persen menjadi ditutup di 31.148,24 poin. Indeks S&P 500 menguat 15,09 poin atau 0,39 persen, menjadi berakhir pada 3.886,83. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 78,55 poin atau 0,57 persen lebih tinggi, menjadi 13.856,30 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama Indeks S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan material naik 1,71 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan, sektor teknologi tergelincir 0,22 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.

Baca juga: Dolar jatuh, tertekan data pekerjaan AS yang menghentikan reli

Indeksi Dow Jones dan S&P 500 naik untuk sesi kelima berturut-turut dalam kenaikan terpanjang sejak Agustus, sementara S&P 500 dan Nasdaq membukukan rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut.

Untuk minggu ini, S&P 500 melonjak 4,65 persen, Indeks Nasdaq melonjak 6,01 persen dan Indeks Dow Jones terangkat 3,89. Indeks Russell 2000 yang melacak saham-saham perusahaan kecil melambung 7,7 persen untuk minggu ini, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir 5 Juni.

Rebound yang lebih kecil dari perkiraan di pasar tenaga kerja AS bulan lalu menyoroti perlunya lebih banyak bantuan pemerintah untuk menopang ekonomi. Departemen Tenaga Kerja pada Jumat (5/2/2021) melaporkan kenaikan 49.000 pekerjaan non pertanian pada Januari, tetapi kehilangan pekerjaan di bidang manufaktur dan konstruksi.

Baca juga: Harga minyak sentuh tertinggi satu tahun, Brent dekati 60 dolar

Presiden AS Joe Biden dan sekutu Demokratnya di Kongres bergerak maju dengan paket bantuan COVID-19 senilai 1,9 triliun dolar AS ketika anggota parlemen menyetujui rencana anggaran yang akan memungkinkan mereka untuk memperkuat rencana Biden dalam beberapa minggu mendatang tanpa dukungan dari Partai Republik.

“Paket stimulus yang akan datang akan menjadi besar,” kata Alan Lancz, Presiden Alan B. Lancz & Associates Inc, sebuah firma penasihat investasi yang berbasis di Toledo.

“Anda memiliki situasi di mana ada banyak uang tunai dan obligasi benar-benar berkinerja buruk, jadi itu membantu beberapa sektor yang benar-benar berkinerja kurang baik.”

Baca juga: Harga emas melonjak 21,8 dolar, tembus di atas 1.800 dolar

Laporan laba perusahaan positif minggu ini juga mendukung optimisme investor. Sejauh ini, hasil perusahaan yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal keempat telah mendorong ekspektasi analis, dan perusahaan-perusahaan S&P 500 berada di jalur untuk membukukan pertumbuhan laba untuk periode tersebut alih-alih penurunan seperti yang diharapkan semula.

Johnson & Johnson naik 1,5 persen setelah pembuat obat itu mengatakan telah meminta regulator kesehatan AS untuk mengesahkan vaksin COVID-19 dosis tunggal guna penggunaan darurat.

Saham GameStop Corp, yang terperangkap dalam hiruk pikuk perdagangan dipicu media sosial baru-baru ini, bangkit 19,2 persen, setelah broker daring Robinhood mencabut semua pembatasan pembelian yang diberlakukan pada puncak pertempuran antara investor amatir dan hedge fund Wall Street.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melambung, ditopang data positif ekonomi RI

Baca juga: Saham Spanyol naik hari kelima, Indeks IBEX 35 melambung 1,13 persen

Baca juga: Saham Inggris rugi 3 hari beruntun, Indeks FTSE 100 turun 0,22 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021