Jakarta (ANTARA/JACX) - Di media sosial, warganet riuh dengan kabar penjualan alat penguji COVID-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM), GeNose C19, secara daring (online) seharga Rp75 juta.

Unggahan tersebut diunggah salah satu akun Facebook,  pada 4 Februari 2020.

Berikut narasi terkait penjualan GeNose C19 yang disebar itu:

"Ready GeNose C19 siap kirim-kirim 75jt blm ongkir
Sudah ada pembelian 3 unit ke Jakarta
Silahkan kalau mau barengan
Terimakasih
081239448481"


Benarkah alat GeNose telah dijual bebas secara daring seharga Rp75 juta?
 
Tangkapan layar unggahan hoaks media sosial yang menyebarkan informasi penjualan GeNose. (Facebook)


Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran ANTARA pesan tentang penjualan GeNose C19 secara daring itu adalah hoaks.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada Hargo Utomo, dalam artikel di situs resmi UGM, menyatakan penjualan GeNose secara daring itu adalah kabar bohong dan menyesatkan.

Hargo menyebut ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari GeNose terutama perihal penetapan harga jual.

"Ada yang mengiklankannya Rp 75 juta, Rp 80 juta, bahkan Rp 90 juta," kata Hargo

Distribusi GeNose dikelola PT Swayasa Prakarsa dengan harga eceran tertinggi GeNose Rp62 juta sebelum pajak. "Harga sudah ditentukan dan tidak diperbolehkan untuk menjual unit dengan harga yang lebih tinggi dari HET," katanya.

Hargo menjelaskan GeNose masih diprioritaskan untuk penanggulangan COVID-19 pada layanan kesehatan, rumah sakit, layanan publik, pemerintahan, sekolah, pesantren, kampus dan perusahaan/industri.

Klaim: GeNose dijual daring seharga Rp75 juta
Rating: Hoaks

Cek fakta: Tanzania adalah negara tanpa COVID-19? Ini faktanya!

Cek fakta: Hoaks! Jakarta akan "lockdown" pada 12-15 Februari

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021