Nanti bisa digunakan di Kementerian Sosial, bisa di BNPB, bisa juga di pemerintah daerah
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan anggaran penanganan pandemi COVID-19 di Kementerian Kesehatan yang mencapai Rp134,46 triliun tidak hanya digunakan untuk kementerian yang dia pimpin.

"Nanti bisa digunakan di Kementerian Sosial, bisa di BNPB, bisa juga di pemerintah daerah," kata Budi dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR yang diikuti melalui akun Youtube DPR RI di Jakarta, Selasa.

Budi mengatakan anggaran tersebut belum final dan masih didiskusikan dengan Kementerian Keuangan. Angka Rp134,46 triliun tersebut disampaikan ke Komisi IX DPR agar DPR mengetahui prosesnya sejak awal.

Baca juga: Komisi IX DPR tunda bahas anggaran Kemenkes

Budi berharap Komisi IX DPR dapat memahami anggaran yang dibuat Kementerian Kesehatan tersebut merupakan angka untuk seluruh penanganan pandemi COVID-19 dari sektor kesehatan.

"Angka ini masih angka konsultasi. Belum semuanya ada, belum semuanya lengkap," jelasnya.

Menurut Budi, penyampaian angka tersebut kepada Komisi IX DPR agar DPR dapat mengetahui peta penanganan pandemi COVID-19 dari sektor kesehatan sehingga ekskutif dan legislatif memiliki pemahaman yang sama.

Baca juga: Menkes: Diperlukan kerja sama TNI-Polri tekan laju penyebaran COVID-19

Kementerian Kesehatan memperkirakan kasus positif COVID-19 di Indonesia hingga akhir 2021 bisa mencapai 1,7 juta kasus sehingga perlu tambahan anggaran Rp134,46 triliun untuk menanganinya.

Sejumlah Anggota Komisi IX DPR mempertanyakan tambahan anggaran Kementerian Kesehatan untuk penanganan COVID-19.

Baca juga: Menkes sebut vaksinasi COVID-19 untuk nakes lansia dimulai Senin

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai NasDem Fadholi mempertanyakan apakah anggaran yang tinggi tersebut akan diikuti dengan penurunan kasus COVID-19.

"Anggaran ini tinggi. Perlu ada simulasi, dengan anggaran ini sebesar itu apakah akan ada penurunan riil dalam grafiknya," katanya.

Baca juga: Menkes akan tambah tenaga-anggaran kesehatan untuk promotif preventif

 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021