Banjarnegara (ANTARA) - Anggota Polres Banjarnegara bersama Tim Jibom Gegana Sat Brimob Polda JawaTengah memusnahkan dengan cara meledakkan di tempat granat nanas yang ditemukan warga di pinggir Sungai Serayu, Desa Bantarwaru, Banjarnegara. 

Disebut "granat nanas" karena bentuk granat dari besi itu bulat-lonjong dengan tonjolan-tonjolan di sekujur tubuhnya, mirip dengan sisik-sisik buah nanas. 

Kepala Bagian Operasi Polres Banjarnegara, Komisaris Polisi Sardoyo, mengatakan, granat nanas itu pertama kali ditemukan Mukodas (37), warga Desa Bantarwaru, Minggu (7 Februari 2021), saat akan memancing di pinggiran Sungai Serayu.

Baca juga: Polisi evakuasi granat temuan petugas kebersihan di sungai Bandung

Ia menjelaskan, warga tersandung sesuatu benda di pasir dan memeriksa benda itu. Ia lalu melihat benda berbentuk seperti granat.
Kemudian warga itu memberi tahu warga lain dan perangkat desa setempat menindaklanjutinya dengan melapor ke Polsek Madukara.

"Anggota kemudian mengamankan TKP, kemudian kami melaporkan ke Gegana Sat Brimob Polda Jawa Tengah, hari ini Tim Penjinak Bom Gegana Sat Brimob memusnahkan granat itu," katanya. Pemusnahan granat nanas itu berlangsung secara kondusif, aman, dan tidak ada warga yang terdampak.

Baca juga: Polisi amankan temuan granat di Kali Pakis Surabaya

Sementara itu, Perwira Pengendali Sub Detasemen Jibom Gegana Sat Brimob Polda Jawa Tengah, Inspektur Polisi Satu Miftahul Huda, mengungkapkan, granat yang ditemukan itu kemungkinan peninggalan Perang Dunia II, yang walau kondisinya berkarat namun bahan peledak di dalamnya masih aktif.

"Melihat kondisi itu kami memutuskan untuk memusnahkan secara diledakkan di tempat, karena jika disimpanpun sangat riskan karena sudah rusak pengamanannya," ujarnya.

Baca juga: Polisi ledakkan granat nanas yang ditemukan warga di Pariaman

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada petugas jika menemukan benda serupa. "Jika menemukan benda serupa jangan dipegang biar ditaruh ditempatnya nanti biar petugas yang akan mengamankan," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021