Membeli mobil dengan bitcoin sepertinya tidak gila
San Francisco (ANTARA) - Dealer mobil di Georgia, Christopher Basha, jauh di depan Elon Musk dalam merangkul bitcoin sebagai mata uang untuk menjual kendaraan.

Basha mengatakan dia belajar tentang mata uang kripto dari teman sekamar yang menambang bitcoin. “Seseorang membeli pizza dengan bitcoin,” katanya. “Membeli mobil dengan bitcoin sepertinya tidak gila.”

Dia mulai menerima pembayaran bitcoin pada 2015, tetapi tidak ada pelanggan yang tertarik. “Saya hampir melupakannya,” katanya.

Pada 2017, harga bitcoin melonjak, dan satu pelanggan menggunakan mata uang kripto untuk membeli empat Kia dengan total lebih dari 150.000 dolar AS, kata Basha. Pembayaran dengan bitcoin telah meningkat sejak akhir tahun lalu, dengan harga yang naik.

Basha adalah salah satu dari sekelompok kecil dealer mobil yang telah menerima bitcoin dan mata uang kripto lainnya dari pelanggan jauh sebelum Tesla Inc mengungkapkan bahwa ia telah membeli 1,5 miliar dolar AS mata uang kripto dan akan segera menerimanya sebagai bentuk pembayaran untuk mobil.

Dealer mengatakan menerima mata uang kripto adalah alat pemasaran dan branding yang baik. Tapi ini masih bisnis khusus. Gejolak harga dan tidak adanya bank tepercaya serta perantara keuangan lainnya membuat pembayaran bitcoin menjadi berisiko bagi dealer yang tidak paham teknologi.

Baca juga: Harga Bitcoin tembus Rp650 juta menyusul Tesla beli Rp21 triliun

Baca juga: Setelah Tesla investasi, Bitcoin capai rekor tertinggi di Asia


Basha, dealer Kia, mengatakan dia mengubah bitcoin menjadi uang tunai segera setelah diterima karena dia percaya itu berisiko bagi perusahaan seukurannya untuk memegang aset yang mudah berubah seperti itu. Tetapi memang butuh beberapa menit untuk mengubah bitcoin menjadi dolar AS pada platform pembayaran, yang terkadang menyebabkan kerugian rata-rata 300 dolar AS hingga 400 dolar AS pada setiap transaksi karena pergerakan harga.

Suatu kali, dia lupa kata sandinya untuk mengirim bitcoin dari satu akun ke akun lain untuk melakukan konversi dolar setelah menerima pembayaran dari pelanggan. "Aku ketakutan ... tidak ada perantara yang akan datang menyelamatkanmu."

Pietro Frigerio, dealer Lamborghini di Irvine, California, mengatakan ketika harga bitcoin melonjak pada 2017, tokonya menjual 20 mobil dalam sebulan. Namun selama reli terbaru, dia belum melihat banyak peningkatan dalam pembayaran bitcoin.

“Orang menunggu nilai tukar naik lebih jauh,” kata Frigerio, yang juga menjual mobil sport mewah premium lainnya seperti Bugatti dan McLaren.

Baca juga: Investasi ke mata uang kripto minggu lalu capai 245 juta dolar AS

Dia mengatakan pelanggan yang membeli mobil dengan bitcoin memiliki kesamaan: mereka adalah anak muda yang memiliki kepercayaan kuat pada mata uang virtual.

“Semakin banyak, bitcoin menjadi bentuk pembayaran umum,” kata Lamborghini dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, menambahkan bahwa dealernya bebas untuk memutuskan metode pembayaran.

Peter Saddington, pendiri startup mata uang kripto Emrit, membeli Lamborghini Huracan pada 2017 menggunakan bitcoin yang dia beli pada 2011 seharga 115 dolar AS dalam upaya untuk menarik perhatian perusahaan dan mata uang kriptonya.

"(Langkah Tesla) pasti merupakan aksi PR," katanya kepada Reuters. "Tapi Elon sangat progresif dalam pemikirannya, jadi masuk akal bagi saya bahwa dia akan menawarkan mata uang masa depan untuk perusahaannya."

Baca juga: Elon Musk sebut bitcoin "di ambang" untuk diterima luas oleh investor

Baca juga: India larang mata uang kripto, ingin buat mata uang digital sendiri

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021