Jakarta (ANTARA) - Kapasitas keterisian rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien terpapar COVID-19 di Jakarta Pusat mencapai 78 persen.

"Minggu ini persentase kapasitas rumah sakit yang sudah digunakan untuk penangan COVID-19 di Jakarta Pusat berada di kisaran 77-78 persen. Ini turun dari minggu lalu sudah 90 persen," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari saat dikonfirmasi, Rabu.

Secara garis besar, pasien yang kini ditangani di rumah sakit yang ada di Jakarta Pusat selain warga Jakarta banyak juga yang berasal dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek).

"Di Jakarta Pusat kan banyak rumah sakit nasional. Ada RSCM, itu kan rujukan nasional jadi banyak juga rujukan pasien dari luar Jakarta kayak Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi," ujar Erizon.

Meski terjadi penurunan persentase pada kapasitas keterisian rumah sakit untuk penanganan COVID-19, masyarakat diharapkan tetap menahan diri untuk beraktivitas di luar rumah.

Masyarakat diharapkan juga menjalankan protokol kesehatan dengan lebih disiplin untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

Baca juga: Jakpus batasi kapasitas klenteng dan wihara saat Imlek
Baca juga: Tingkat keterisian mal Jakarta sepanjang 2020 capai 87 persen


Menjelang libur imlek 2021, Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengimbau agar masyarakat tidak berpergian keluar wilayah DKI Jakarta dan merayakan Tahun Baru China itu dengan sederhana disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Perayaan imlek 2021 ini warga Jakarta Pusat diharapkan merayakan dengan sederhana dan di rumah saja. Kita tahu kapasitas rumah sakit kita hampir penuh menangani COVID-19," ujar Plh Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi di kantornya, Rabu.

Karena itu, dia mengimbau warga agar sebisa mungkin menghindari dan mencegah potensi penyebaran virus itu dengan menahan diri selama masa libur panjang akhir pekan ini.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021