London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (10/2/2021), berbalik melemah dari kenaikan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut 0,11 persen atau 7,20 poin, menjadi menetap di 6.524,36 poin.

Indeks FTSE 100 terdongkrak 0,12 persen atau 8,03 poin menjadi 6.531,56 poin pada Selasa (9/2/2021), setelah bertambah 0,53 persen atau 34,20 poin menjadi 6.523,53 poin pada Senin (8/2/2021), dan tergerus 0,22 persen atau 14,39 poin menjadi 6.489,33 poin pada Jumat (5/2/2021).

Ocado Group, perusahaan distributor berbagai macam produk konsumen ritel dan supermarket daring, merupakan pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 7,00 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa makanan kontrak multinasional Inggris Compass Group yang tergelincir 4,83 persen, serta perusahaan pengembang properti Inggris Berkeley Group Holdings terpuruk 4,53 persen.

Sementara itu, Anglo American, perusahaan pertambangan terdiversifikasi secara global, melonjak 4,75 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan perdagangan komoditas dan pertambangan multinasional Inggris-Swiss​ Glencore yang terangkat 2,70 persen, serta perusahaan pertambangan internasional Rio Tinto menguat 2,63 persen.
Baca juga: IHSG ditutup positif dipicu aksi beli asing
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona merah, indeks DAX 30 jatuh 0,56 persen
Baca juga: Saham Prancis dilanda ambil untung, indeks CAC 40 tergerus 0,36 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021