Perkiraan itu disampaikan oleh badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (10/2).
Dalam pengarahan bersama dengan panel ahli Kelompok Penasehat Strategis (SAGE) WHO tentang imunisasi, para pejabat organisasi kesehatan dunia itu merekomendasikan vaksin AstraZeneca untuk digunakan secara luas. WHO menekankan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
"Kami berharap (rekomendasi) ini akan segera diikuti oleh daftar penggunaan darurat dari produk (vaksin AstraZeneca) ini," kata kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan dalam penjelasannya.
Beberapa pihak mempertanyakan mengapa panel ahli WHO terus mendorong rekomendasi untuk penggunaan vaksin AstraZeneca bahkan sebelum data, yang sangat ditunggu-tunggu, diperoleh dari uji klinis besar di Amerika Serikat terhadap vaksin tersebut.
Ketika menjawab pertanyaan itu, ketua SAGE untuk bidang imunisasi Alejandro Cravioto mengatakan data dari AS "diperkirakan sampai Maret belum muncul".
"Ada ribuan orang yang meninggal karena infeksi virus corona tersebut, di banyak negara di dunia, setiap hari," kata Cravioto.
"Apa pun yang dapat kita lakukan untuk menggunakan produk yang mungkin mengurangi kasus infeksi sangat bisa dibenarkan, bahkan jika informasinya ... tidak (selengkap) seperti yang kita inginkan," ujar dia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Afsel tangguhkan vaksinasi AstraZeneca karena diduga kurang efektif
Baca juga: Korea Selatan akan setujui penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca
Baca juga: Dewan Korsel ingatkan kehati-hatian vaksin AstraZeneca pada lansia
Pemerintah akan datangkan vaksin COVID-19 Novavax dan Astrazeneca
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021