Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mulai mendata para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) guna  mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

"Kami melakukan pendataan terhadap UMKM binaan atau mitra BI dan UMKM lainnya yang memiliki jenis usaha makanan dan minuman olahan serta kerajinan yang ada," kata Kepala BI Perwakilan Sulut Arbonas Hutabarat di Manado, Sulut, Kamis.

Saat ini, katanya, pedagang dengan jenis usaha kerajinan, kain, patung, dan oleh-oleh masih berada di lokasi yang tersebar dan belum terdapat pasar seni yang representatif dalam satu lokasi.

Baca juga: BI targetkan 12 juta "merchant" gunakan QRIS dukung Gernas BBI 2021

Guna mendukung Gernas BBI, berdasarkan hasil identifikasi BI, terdapat banyak UMKM yang belum memiliki Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai salah satu kanal pembayaran untuk bertransaksi.

QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Kementerian Komunikasi dan Infomatika meluncurkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema #KitaBelaKitaBeli.

Gernas BBI merupakan titik penting bagi kebangkitan UMKM dan ultramikro (UMi).

Gernas BBI hadir untuk mendorong transformasi digital UMKM/UMi di masa adaptasi kebiasaan baru, melalui pemberian stimulus maupun fasilitasi UMKM dan UMi.

Gernas BBI hadir untuk meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia guna semakin memanfaatkan teknologi dan membeli produk UMKM/UMi dalam negeri.

Baca juga: Kemenparekraf gelar kampanye "Beli Kreatif Danau Toba Fair"
Baca juga: Gernas BBI, jadikan produk lokal kian dicintai dan berkelas


Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021