Bethesda (ANTARA) - Presiden AS Joe Biden pada Kamis mengkritik program vaksinasi virus corona yang diwarisi dari pendahulunya Donald Trump dan mendesak warga Amerika bersabar saat dia membereskannya.

"Kami tak akan membereskan semuanya untuk sementara waktu, tapi kami akan membereskannya," kata Biden dalam sambutannya di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland.

Dengan permintaan vaksin yang jauh melebihi pasokan, orang Amerika sedang berjuang untuk memperoleh janji divaksin, yang meninggalkan Biden dengan masalah akut kurang dari sebulan setelah mengambil alih dari Trump.

Biden mengatakan Trump, yang menghabiskan dua bulan terakhirnya di kantor dalam upaya sia-sia untuk membalikkan hasil pemilihan presiden 3 November yang dia kalah, tidak memesan cukup vaksin dan tidak melakukan cukup (persiapan) untuk membuat orang mengantre untuk divaksin.

"Sementara para ilmuwan melakukan pekerjaan mereka dalam menemukan vaksin dalam waktu singkat, pendahulu saya - saya akan sangat blak-blakan tentang hal itu - tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar vaksinasi ratusan juta," kata Biden.

Dia mengatakan program vaksin yang diwarisi berada dalam "kondisi yang jauh lebih buruk" daripada yang dia perkirakan. "Perlu waktu untuk membereskannya," katanya.

Biden mengatakan pemerintah AS telah menandatangani kontrak untuk 100 juta dosis vaksin Moderna dan 100 juta lebih dari Pfizer.

"Kami sekarang telah membeli cukup vaksin untuk memvaksin semua orang Amerika," kata Biden. Dia mengatakan Amerika Serikat, yang memiliki populasi sekitar 330 juta, berada di jalur yang tepat untuk memiliki 300 juta dosis pada akhir Juli.

Sumber: Reuters
Baca juga: Gedung Putih: Trump tak punya rencana distribusi vaksin COVID
Baca juga: Biden: AS akan dukung rencana global perangi COVID-19
Baca juga: Biden berencana percepat pelepasan vaksin COVID-19 ke negara bagian

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021