Beijing (ANTARA) - Sebanyak 18 provinsi dan kota setingkat provinsi di China bakal dilanda cuaca ekstrem selama beberapa hari ke depan.

Data Badan Metereologi China, Kamis (11/2), menyebutkan bahwa pada 12-14 Februari sebanyak 11 provinsi dan kota setingkat provinsi, seperti Beijing, Tianjin, Hebei, Shanxi, Mongolia Dalam, Xinjiang, Ningxia, Gansu, Heilongjiang, Jilin, dan Liaoning akan terkena dampak gelombang dingin dengan penurunan suhu 4-10 derajat Celcius disertai angin yang berhembus dari utara berkekuatan 4-6 kilometer per jam.

Di beberapa daerah di wilayah utara daratan Tiongkok itu kemungkinan juga bakal terjadi hujan salju dengan intensitas rendah hingga tinggi dan hujann es.

Pada 15-16 Februari, temperatur udara juga akan mengalami penurunan drastis di Shanghai, Zhejiang, Jiangsu, Anhui, Jiangxi, Henan, dan Shandong.

Baca juga: Kerugian badai salju China tengah Rp540 miliar
Baca juga: Hujan salju di China renggut satu nyawa


Di kota dan provinsi di wilayah timur tersebut ditambah di selatan, seperti Fujian, Guangdong, dan Guangxi bakal dilanda hujan lebat.

Sementara di daerah tengah, seperti Hubei, Hunan, Sichuan, dan Chongqing serta sebagian wilayah utara dan timur bakal berkabut dengan jarak pandang yang sangat rendah, kurang dari 200 meter.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Nasional China telah mengeluarkan peringatan untuk tidak melakukan liburan Tahun Baru Imlek keluar daerah masing-masing, khususnya para lansia, orang tua yang sedang sakit, dan perempuan hamil.

Acara pertemuan keluarga dianjurkan tidak dihadiri lebih dari 10 orang dan anggota keluarga yang sedang flu diharap tidak hadir.

Para pemudik juga diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes usap sebelum kembali ke tempat kerja.

Pantauan ANTARA di beberapa pusat keramaian di Beijing pada Rabu (10/2) dan Kamis (11/2) menunjukkan perbedaan yang kontras dibandingkan momentum perayaan Imlek dua tahun sebelumnya.

Pusat jajanan kuno di Qianmen yang merupakan pintu bagian depan Kota Terlarang tampak lengang.

Demikian pula di beberapa stasiun kereta api tidak menunjukkan kesibukan yang luar biasa. 

Baca juga: China berencana tingkatkan kemampuan 'modifikasi cuaca'
Baca juga: Staf KBRI Beijing turut viralkan fenomena pembekuan air mendidih

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021