Jakarta (ANTARA) - Angpau atau amplop merah berisi sejumlah uang sebagai hadiah menyambut Tahun Baru Imlek atau perayaan dalam tradisi masyarakat Tionghoa lainnya bisa Anda manfaatkan secara bijak agar tak habis dalam waktu yang cepat.

Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis Ivan Christian Winatha menyarankan Anda melihat angpau sebagai dana tambahan untuk mencukupi kebutuhan saat ini atau cadangan masa depan, bukannya sebagai dana untuk dihambur-hamburkan.

"Jika Anda memilih untuk tidak menggunakannya saat ini, tentu sangat baik karena uang tambahan dapat menambah saldo tabungan atau investasi. Jika memiliki kebutuhan jangka pendek. Misalnya, angpau tersebut dapat digunakan untuk membayar SPP kuliah semester depan atau membayar uang kost maka uang angpau sebaiknya ditabung," kata Ivan dalam siaran persnya, Jumat.

Anda yang ingin mendapatkan nilai yang lebih besar dari jumlah angpau yang didapat saat ini, bisa memilih investasi guna mendapatkan keuntungan pada jangka panjang.

Namun, apabila Anda masih pemula, jangan berfokus pada keuntungan semata, tetapi pelajari dulu risikonya karena investasi selalu berkaitan dengan keuntungan dan risiko.

Baca juga: Pandemi COVID-19, orang makin sadar kelola keuangan

Saran lainnya, mempraktekkan prinsip Pareto, yaitu 80:20 yang berarti 80 persen dari dana yang dimiliki untuk biaya hidup saat ini dan 20 persen untuk tabungan masa depan.

Menurut Ivan, prinsip ini sangat baik untuk diterapkan karena dapat melatih Anda hidup hemat, tidak boros, serta memiliki kesempatan mempersiapkan masa depan. Cara mempraktekkan prinsip Pareto adalah menilik kembali kebiasaan dalam melakukan pengeluaran, lalu pertimbangkan apakah pengeluaran itu bisa ditunda, dibatalkan, atau dikurangi.

Sebagai contoh, apakah langganan mendengar musik online termasuk keinginan atau kebutuhan. Solusinya, Anda bisa berbagi akun langganan dengan teman sehingga bisa menekan pengeluaran Anda.

Sebaiknya telusuri dulu pengeluaran apa yang harus segera dibayar atau kebutuhan apa yang harus segera dipenuhi dengan memanfaatkan uang angpau sehingga pada masa mendatang, sebut saja bulan depan akan ada kesempatan lebih banyak untuk menabung karena sebagian pengeluaran sudah dibayar lunas.

Contoh lainnya, dapat digunakan untuk melunasi kartu kredit, membayar tagihan uang kost, membayar cicilan motor, dan lain sebagainya. Namun, jika tidak ada pengeluaran mendesak yang harus dilunasi maka uang angpau sebaiknya jangan digunakan. Jadikan uang angpau tersebut sebagai dana investasi.

"Menyempatkan waktu untuk belajar cara menggunakan uang akan membantu kita lepas dari jerat utang, membantu kita tidak terikat pada utang, dan semakin bijak mengelola keuangan. Jika pengeluaran banyak maka gunakan skala prioritas. Dengan demikian, Anda pun jadi tahu mana yang benar merupakan kebutuhan dan mana yang hanya keinginan," tutur Ivan.

Anda juga bisa memanfaatkan Angpau untuk membeli asuransi jiwa atau kesehatan demi melindungi kondisi finansial jika terjadi risiko tak terduga, seperti sakit atau membutuhkan rawat inap.

Baca juga: Tips kelola keuangan restoran dari Marugame

Baca juga: Tips kelola keuangan untuk milenial di tengah gaya hidup yang dinamis

Baca juga: Konsultan keuangan berbagi kiat kelola utang

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021