Sydney (ANTARA) - Kota terpadat kedua di Australia, Melbourne, mungkin akan menjalani penguncian (lockdown) akibat COVID-19 selama lima hari dan berpotensi membatasi kerumunan di turnamen tenis utama Australia Terbuka, menurut laporan media lokal pada Jumat.

Klaster baru COVID-19 yang terkait dengan sebuah hotel karantina di Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, mencapai 13 kasus pada Kamis tengah malam (11/2) ketika pihak berwenang bergegas untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Kabinet negara bagian Victoria akan mempertimbangkan rencana penutupan paksa dengan pemberlakuan pembatasan sosial di mana warga diimbau untuk tidak meninggalkan rumah mereka untuk layanan atau urusan yang tidak penting dan membatasi acara berkumpul di rumah, demikian laporan surat kabar Herald Sun yang mengutip sumber pemerintah.

Langkah-langkah penguncian diperkirakan hanya berdampak pada penduduk Melbourne meskipun pembatasan tersebut dapat mencegah kerumunan orang di turnamen Australia Terbuka, menurut laporan surat kabar itu.

Perdana Menteri Scott Morrison menawarkan dukungan penuh pemerintahannya untuk keputusan yang akan dibuat oleh Victoria untuk mengatasi wabah COVID-19 tersebut.

"Kami telah menangani (wabah) dalam beberapa pekan terakhir di Sydney dan Brisbane dan Perth sehingga respons yang proporsional ... memungkinkan para pelacak (kasus infeksi corona) untuk dapat mengatasinya dan mendapatkan hasil sukses yang sama seperti yang kami lihat di negara bagian lain," kata Morrison kepada wartawan.

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021