Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan tingkat kepatuhan warga provinsi paling barat Indonesia itu terhadap protokol kesehatan berupa pemakaian masker menurun dalam dua pekan terakhir.

“Tingkat penurunannya mencapai 12 persen, hasil monitoring dua minggu terakhir,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat.

Hasil monitoring periode 25-31 Januari lalu, tingkat kepatuhan memakai masker sekitar 82,5 persen. Sementara hasil monitoring periode 1-7 Februari lalu tingkat kepatuhan memakai masker turun sekitar 12 persen sehingga menjadi 70,6 persen.

Sedangkan tingkat kepatuhan menjaga jarak pada periode yang sama, lanjut Jubir yang akrab disapa SAG itu, justru mengalami peningkatan dari angka sebelumnya 75 persen menjadi 80,3 persen atau naik 5,3 persen.

“Bila dilihat menurut kabupaten/kota, presentase tertinggi kepatuhan memakai masker yaitu Kabupaten Aceh Selatan mencapai 80,7 persen, dan yang paling rendah yaitu Kabupaten Aceh Besar hanya 53,3 persen,” katanya.

Sedangkan kepatuhan menjaga jarak yang paling tinggi Kabupaten Aceh Tengah mencapai 87,3 persen, dan yang paling rendah juga Aceh Besar, sekitar 61,8 persen, katanya lagi.

Ia menjelaskan data monitoring kuantitatif itu berguna untuk mengetahui hasil dari upaya semua komponen masyarakat di setiap daerah, tapi juga menggambarkan masih tidak efektif melindungi dari ancaman virus corona.

SAG menegaskan bahwa virus corona dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut, hidung, dan mata. Oleh karena itu diwajibkan melindungi beberapa bagian tersebut.

“Perlindungan itu dapat diperoleh dengan cara menjaga jarak, memakai masker, dan juga mencuci tangan dengan sabun, dan ketiganya harus simultan dan konsisten,” ujarnya.

Menjaga jarak, dia menambahkan, untuk memperkecil peluang terkena percikan droplet saat seseorang bersin. Sedangkan memakai masker yang baik dan benar untuk melindungi mulut dan hidung. Untuk melindungi mata dianjurkan memakai face shiel, khususnya bagi yang risiko tinggi tertular seperti tenaga medis.

Hingga Kamis (11/2) sore, secara akumulatif kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 9.390 orang, di antaranya penderita yang masih dirawat atau isolasi mandiri sebanyak 1.276 orang, yang telah sembuh 7.736 orang dan pasien yang meninggal dunia 378 orang.

Baca juga: 18 WNA kru kapal pesiar masuk ilegal di Aceh negatif COVID-19

Baca juga: Masih pandemi, pengunjung perayaan Imlek di Aceh dikurangi 20 persen

Baca juga: Pandemi COVID-19 belum usai, penyintas sebut jangan abai prokes

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021