melalui BKSAP ini kita akan berusaha untuk terus mempromosikan Indonesia, mempromosikan bahwa Indonesia aman
Jakarta (ANTARA) - Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Himmatul Aliyah akan terus mempromosikan wisata Indonesia di kancah internasional.

“Jadi, melalui BKSAP ini kita akan berusaha untuk terus mempromosikan Indonesia, mempromosikan bahwa Indonesia aman,” ujar Himma dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Senin.

Dia memaparkan kondisi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) dalam pandemi saat ini telah mengalami penurunan hingga 12 juta kunjungan wisata dengan kerugian sekitar 15 miliar dollar AS.

Sektor parekraf merupakan salah satu yang paling terdampak pandemi dan pemulihannya diprediksi paling lama.

Legislator tersebut akan memanfaatkan jaringan atau forum-forum parlemen di dunia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, terutama destinasi wisata prioritas seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Borobudur di Jawa Tengah dan Likupang di Sulawesi Utara.

Tak hanya itu, Himma juga memberikan catatan kepada pemerintah agar memberikan citra dan jaminan ke luar negeri bahwa di Indonesia aman untuk dikunjungi.

Dirinya menilai hal itu akan membawa implikasi baik untuk menggairahkan ekonomi dan investasi di Indonesia dari sektor pariwisata, meski untuk sementara waktu Indonesia sedang menutup sementara kunjungan dari negara lain.

“Tetapi memang sekarang ada kebijakan dari kementerian luar negeri bahwa Indonesia sedang menutup (lockdown) sementara untuk warga negara asing. Jadi, mungkin nanti kalau setelah dibuka lagi, kita dari BKSAP akan terus mempromosikan ini sebagai bagian tugas dari BKSAP,” ujar Himma.

Baca juga: Luhut ajak masyarakat bangga berwisata di Indonesia
Baca juga: Sandiaga-Teten bersinergi bangkitkan UMKM pariwisata-ekonomi kreatif
Baca juga: Menteri Venezuela dan Dubes RI bahas peningkatan kerja sama pariwisata
Baca juga: Napas baru dunia pariwisata Indonesia

 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021