ada pengaruh dari strain virus baru ini terhadap efektivitas vaksin
Jakarta (ANTARA) - Berikut sejumlah berita humaniora kemarin (15/2) yang menarik dan layak untuk dibaca pagi ini di antaranya tren kasus COVID-19 menurun, vaksinasi lansia dan petugas publik di pekan ketiga Februari.

Selain itu, mutasi virus Corona terhadap efikasi vaksin dan korban gempa Palu mulai menempati hunian.


Tren kasus COVID-19 turun, Senin bertambah 6.462 jadi 1.223.930 orang

Kasus baru konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dilaporkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Senin 15 Februari 2021 hingga pukul 12.00 WIB sebanyak 6.462 kasus sehingga total menjadi 1.223.930 kasus.

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, pasien sembuh per hari ini bertambah 6.792 orang dengan total pasien COVID-19 yang berhasil pulih menjadi 1.032.065 orang.

Cek berita: di sini


Vaksinasi petugas publik dan lansia akan dimulai pekan ketiga Februari

Pemerintah akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang sasarannya mencakup petugas pelayanan publik dan warga lanjut usia (lansia) mulai pekan ketiga Februari 2021.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu dalam acara diskusi yang disiarkan daring di Jakarta, Senin, mengatakan, sasaran vaksinasi tahap kedua sebanyak 38.513.446 orang, sekitar 21 juta di antaranya warga lanjut usia dan sisanya orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan publik.

Baca berita: di sini


Menristek sebut mutasi virus corona berpengaruh pada efikasi vaksin

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan mutasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 berpengaruh pada efikasi vaksin.

"Simpulannya bahwa bagaimanapun juga jenis virus baru ini, terutama di Afrika Selatan yang telah diuji terhadap beberapa vaksin menunjukkan bahwa ada pengaruh dari strain virus baru ini terhadap efektivitas vaksin tersebut," kata Menristek dalam webinar bertajuk "Genomic Surveillance, Mutation and Vaccine", Jakarta, Senin.

Simak berita: di sini


Sebanyak 21 juta lansia dapatkan vaksinasi mulai pertengahan Februari

Sebanyak 21 juta orang yang termasuk kelompok lanjut usia (lansia) atau usia 60 tahun ke atas akan mendapatkan vaksinasi mulai pertengahan Februrari 2021, atau pada pelaksanaan tahap kedua setelah penyuntikan vaksin kepada tenaga kesehatan yang merupakan prioritas pertama.

"Kelompok masyarakat yang termasuk lansia ini sangat perlu diprioritaskan karena kondisi mereka rentan terpapar virus," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr Maxi Rein Rondonuwu pada diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Senin.

Cek berita: di sini


108 korban gempa Palu mulai tempati huntap dibangun PUPR

Sebanyak 108 kepala keluarga korban gempa, tsunami dan likuefaksi Kota Palu, Sulawesi Tengah mulai menempati hunian tetap (huntap) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga.

"Penghunian tahap pertama akan diisi 108 warga terdampak bencana, dan diupayakan pekan ini 108 huntap sudah ditempati," kata Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II Suko Wiyono usai penyerahan kunci huntap, di Palu, Senin.

Simak berita: di sini


Kemenkes: Vaksinasi dosis kedua tingkatkan antibodi hingga 99 persen

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi COVID-19 dosis kedua akan meningkatkan antibodi hingga 99 persen.

"Antibodi yang kita harapkan (dari vaksinasi) lebih dari 95 persen, baru akan tercapai setelah dua kali suntikan dalam rentang waktu tertentu," kata Siti Nadia dalam keterangan pers virtual yang disaksikan melalui Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.

Baca berita: di sini


200 sekolah di Barito Utara mulai belajar tatap muka

Sebanyak 200 dari 430 sekolah dari tingkat Taman Kanak-Kanak, Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mulai melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka di tengah pandemi COVID-19.

"Mulai hari ini ratusan sekolah tersebut melaksanakan PBM tatap muka," kata Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara Ardian di Muara Teweh, Senin.

Cek berita: di sini


Baca juga: Menkes: Dibutuhkan 89 ribu Bhabin-Babinsa untuk jadi pelacak COVID-19

Baca juga: Usai libur Imlek, pasien COVID-19 di Wisma Atlet berkurang 76 orang

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021