Baghdad (ANTARA) - Irak mencatat lonjakan tajam kasus COVID-19, yakni 3.332 kasus dalam sehari, saat negara tersebut mengkonfirmasi salah satu varian baru COVID-19, menurut Kementerian Kesehatan pada Selasa (16/2).

Lonjakan kasus, yang mendekati tingkat infeksi yang tercatat selama musim panas usai terjadi penurunan selama musim dingin, mendorong otoritas untuk mengumumkan jam malam yang berlaku mulai Kamis (18/2).

Menteri Kesehatan Hassan al-Tamimi pada Senin mengatakan bahwa varian baru COVID-19 yang mulanya ditemukan di Inggris kini muncul di Irak, termasuk di kalangan anak-anak. Ia tidak menyebutkan berapa banyak orang yang terinfeksi jenis COVID-19 tersebut.

Baghdad akan memberlakukan jam malam nasional mulai pukul 18.00-05.00 waktu setempat pada hari kerja dan selama 24 jam sehari pada Jumat hingga Minggu, mulai Kamis, seperti diumumkan otoritas pekan lalu.

Kementerian Kesehatan pada Selasa menyebutkan bahwa tujuh orang meninggal akibat COVID-19 dalam sehari.

Rekor harian COVID-19 tertinggi di Irak mencapai 5.000 lebih infeksi tahun lalu.

Per 16 Februari 2021 tercatat 649.982 kasus COVID-19, termasuk 13.192 kematian di Irak.

Jam malam di Irak berlangsung menjelang rencana kedatangan Paus Fransiskus pada 5 Maret, sebuah perjalanan yang menghadapi tantangan keamanan dan peningkatan infeksi COVID-19.


Sumber: Reuters

Baca juga: Sejumlah peziarah Syiah Irak positif corona setibanya dari Suriah
Baca juga: Irak laporkan kasus virus corona pertama di Baghdad

Baca juga: Irak temukan wabah flu burung di Provinsi Salahudin
 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2021