Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia dibuka cenderung datar pada perdagangan Kamis pagi, menyusul kerugian yang meluas di pasar luar negeri semalam ketika kekhawatiran atas  virus corona varian baru  yang menyebar cepat mengalahkan harapan untuk pemulihan ekonomi.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 6,5 poin atau 0,094 persen menjadi diperdagangkan di 6.878,70 poin, sedangkan indeks All Ordinaries berkurang 11,70 poin atau 0,16 persen menjadi 7.147,10 poin.

Kinerja beragam di antara sektor-sektor dengan kira-kira setengah dari mereka berkinerja baik, dipimpin oleh layanan kesehatan yang melonjak pada 2,37 persen ketika Australia bersiap untuk penyebaran pertama vaksin COVID-19.

Penurunan lebih dari 1,0 persen di sektor energi dan real estat adalah hambatan terbesar di pasar, tidak terbantu oleh harga emas yang turun dan kerugian besar di rantai supermarket terbesar di Australia.

"Saham-saham jatuh di seluruh Eropa dan Amerika semalam meskipun kinerja ekonomi  AS lebih baik dan risalah dari pertemuan Federal Reserve terbaru menekankan sikap akomodatif bank sentral," kata kepala strategi pasar CMC Markets, Michael McCarthy.

"Musim pelaporan keuangan perusahaan Australia berjalan lancar dengan hari besar lainnya untuk rilis."

Di sektor keuangan, kinerja bank-bank besar Australia beragam dengan Commonwealth Bank turun 1,65 persen, ANZ naik 2,36 persen, National Australia Bank turun 0,08 persen dan Westpac Bank naik 2,59 persen.

Saham-saham pertambangan melemah dengan Rio Tinto turun 0,24 persen, BHP turun 0,43 persen, penambang emas Newcrest turun 3,06 persen, namun Fortescue Metals naik 2,58 persen.

Kinerja Produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search naik 1,62 persen dan Santos naik 1,42 persen, Woodside Petroleum turun 2,58 persen.

Supermarket terbesar Australia terpangkas dengan Coles turun 3,26 persen, dan Woolworths turun 0,96 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, maskapai penerbangan nasional Qantas turun 0,42 persen dan perusahaan biomedis CSL melambung 2,39 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021