Beijing (ANTARA) - China mengajukan empat proposal untuk memerangi pandemi COVID-19 sebagai bentuk kontribusi yang baru terhadap perdamaian global.

Proposal tersebut disampaikan Penasihat Pemerintah sekaligus Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam pengarahan terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang khusus membahas distribusi vaksin Rabu (17/2).

Keempat proposal tersebut adalah  pertama, mengenai diprioritaskannya masyarakat dan peningkatan kerja sama dalam memerangi COVID-19, kedua, .
melaksanakan resolusi DK-PBB secara penuh dan menciptakan lingkungan yang nyaman dalam memerangi pandemi, ketiga, mengatasi defisit vaksin dan meningkatkan bantuan terhadap negara-negara sedang berkembang dan keempat, memperkuat koordinasi dan menjalan peran yang maksimal sesuai mekanisme yang  diatur PBB.

Menurut Wang Yi, China telah bertindak nyata dalam mendukung distribusi vaksin COVID-19 karena China tidak pernah berpandangan geopolitis dalam menjalin kerja sama internasional di bidang vaksin COVID-19, tidak pernah menghitung keuntungan ekonomi, dan tidak pernah mengajukan persyaratan politik apa pun.

"Apa yang ada dalam pikiran kami lebih kepada upaya menjadikan vaksin sebagai kebutuhan pokok yang mudah didapat dan terjangkau oleh masyarakat di semua negara," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa China akan terus bekerja sama dengan semua pihak dan meningkatkannya dalam penyediaan vaksin dan tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi.

Pertemuan yang digelar secara virtual itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sampai saat ini China sudah mengirimkan vaksin buatan Sinopharm dan Sinovac ke 30 negara yang tersebar di Asia, Eropa, Amerika, dan Afriika. (T.M038)

Baca juga: Bantuan 600.000 dosis vaksin COVID-19 dari China tiba di Kamboja
Baca juga: Senegal terima pengiriman vaksin Sinopharm China
Baca juga: Zimbabwe terima 200 ribu dosis vaksin COVID-19 dari Sinopharm China

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Suharto
Copyright © ANTARA 2021