Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menilai platform digital dapat memberikan dampak yang baik dan berkelanjutan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Digitalisasi akan memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi UMKM," kata Deputi Bidang Pembiayaan, Kemenkop UKM, Hanung Harimba Rachman, saat webinar tentang UMKM, Kamis.

Kemenkop UKM melihat UMKM merupakan pegiat ekonomi yang andal, mampu bertahan, bertumbuh dan beradaptasi saat pandemi virus corona di Indonesia.

Baca juga: Digitalisasi bantu industri modifikasi

Baca juga: Adaptasi digital, Bank Mandiri hadirkan "edu-branch"


Kemenkop UKM mengutip data dari Asian Development Bank tahun lalu terdapat 48,6 persen UMKM tutup sementara karena pandemi virus corona, sementara 30 persen UMKM yang bertahan mengalami penurunan permintaan.

Meski pun perekonomian sedang lesu, platform digital, terutama e-commerce, membawa angin segar bagi UMKM untuk melanjutkan bisnis mereka. Mengutip survei dari Sea Insight pada Juni 2020, 54 persen UMKM memanfaatkan media sosial untuk berjualan online.

Sementara UMKM yang berjualan di e-commerce mencapai 45 persen.

Total transaksi di e-commerce pada 2020 lalu meningkat 36 persen dibandingkan 2019, menurut data dari Bank Indonesia per November 2020. Transaksi di e-commerce tahun lalu senilai Rp286,9 triliun.

Pemerintah mendorong UMKM masuk ke platform digital melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia, yang mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal.

Sejak kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia diperkenalkan pada pertengahan 2020, terdapat 3,8 juta UMKM yang masuk ke platform dagang online berdasarkan data per Desember 2020.

Usaha pemerintah untuk mendorong UMKM berjualan online dan terus tumbuh selama pandemi tidak berhenti di situ, Kemenkop UKM menyediakan platform pelatihan agar pelaku UMKM bisa belajar secara online dan bisa mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan.

Menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kemenkop UKM mengembangkan program Belanja di Warung Tetangga, agar warung bisa bersaing dengan toko-toko besar.

Dalam program tersebut, warung bisa berbelanja bahan pokok melalui aplikasi Warung Pangan yang terhubung ke BUMN klaster pangan.

Sebagai upaya menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan, pemerintah juga mendorong UMKM masuk ke sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk meningkatkan pembelian produk lokal oleh pemerintah dan BUMN ketika konsumsi rumah tangga tidak berdaya beli yang kuat.

Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenkop UKM meluncurkan program pengadaan barang dan jasa di sekolah.

Baca juga: Pakar: Digitalisasi sertifikat persempit ruang gerak mafia tanah

Baca juga: OJK genjot digitalisasi untuk BPR

Baca juga: Anggota DPR wacanakan digitalisasi penyaluran elpiji bersubsidi

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021