Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis (18/2/2021), memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,16 persen atau 22,34 poin, menjadi menetap di 13.886,93 poin.

Indeks DAX 30 terpuruk 1,10 persen atau 155,33 poin menjadi 13.909,27 poin pada Rabu (17/2/2021), setelah berkurang 0,32 persen atau 44,88 poin menjadi 14.064,60 poin pada Selasa (16/2/2021), dan menguat 0,42 persen atau 59,59 poin menjadi 14.109,48 poin pada Senin (15/2/2021).

Dari 30 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen Indeks DAX 30, hanya tujuh saham yang berhasil mencetak keuntungan, sementara 23 saham lainnya mengalami kerugian.

Baca juga: Saham Jerman dibuka menguat, Indeks DAX 30 naik 0,13 persen

Perusahaan manufaktur mesin pesawat terbang MTU Aero menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,74 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan jasa pemesanan dan pengiriman makanan daring multinasional Eropa Delivery Hero serta perusahaan pemasok peralatan dialisis ginjal Fresenius Medical, yang keduanya masing-masing kehilangan 1,77 persen.

Baca juga: IHSG ditutup jatuh, setelah Bank Indonesia turunkan suku bunga acuan

Sementara itu, perusahaan produsen otomotif Jerman Volkswagen melonjak 4,64 persen, menjadi peraih keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan produsen otomotif Jerman lainnya, Daimler, yang menguat 2,22 persen; serta perusahaan perangkat lunak multinasional SAP bertambah 1,74 persen.

Volkswagen adalah saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai 393,76 juta euro (475,82 juta dolar AS).

Baca juga: Saham Singapura berakhir jatuh, Indeks Straits Times turun 0,4 persen

Baca juga: Saham Hong Kong jatuh 1,6 persen, turun dari tertinggi 32 bulan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021