Jakarta (ANTARA) - Kebutuhan pembiayaan korporasi terindikasi meningkat pada tiga bulan mendatang, terutama untuk mendukung aktivitas operasional, terindikasi dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kebutuhan pembiayaan yang sebesar 27,1 persen.

Peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian; pertanian, perikanan dan kehutanan; informasi dan komunikasi serta real estat.

“Kebutuhan pembiayaan korporasi tersebut sebagian direncanakan menggunakan dana sendiri (laba ditahan) serta sebagian lainnya dari kredit bank,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, tentang Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Januari 2021.

Baca juga: BI: Neraca Pembayaran Indonesia defisit pada triwulan IV 2020

Erwin menjelaskan, penambahan pembiayaan rumah tangga pada tiga dan enam bulan ke depan diindikasi masih terbatas. Bank umum masih menjadi preferensi utama rumah tangga dalam rencana pengajuan pembiayaan ke depan, terutama dalam bentuk Kredit Multi Guna, Kredit Pemilikan Rumah, dan Kredit Kendaraan Bermotor.

Dari sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada triwulan I 2021, tercermin pada SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 67,4 persen.

Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan secara triwulanan diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan untuk seluruh jenis kredit, kata Erwin Haryono.

Baca juga: BI beli SBN Rp40,77 triliun untuk biayai APBN 2021

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021