..., perusahaan terus menjalankan strategi tiga tahun serta mampu menjaga momentum pertumbuhan.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo mencatat pertumbuhan pendapatan positif selama 2020 dibanding tahun sebelumnya sekalipun pandemi COVID-19 masih  berlangsung saat ini.

"Meskipun menghadapi berbagai tantangan pandemi COVID-19 dan kompetisi harga dari operator lain, perusahaan terus menjalankan strategi tiga tahun serta mampu menjaga momentum pertumbuhan. Kami juga mendukung pemerintah Indonesia dalam menciptakan agenda transformasi digital di Indonesia," kata President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya, perusahaan telah mencatatkan kinerja usaha tahunan yang kokoh per 31 Desember 2020, total pendapatan tumbuh sebesar 6,9 persen (year on year/YoY) menjadi Rp27,9 triliun dan pendapatan seluler tumbuh sebesar 11,6 persen (YoY) menjadi Rp23,1 triliun.

Baca juga: Indosat - Tri merger, Komisi I minta untuk berhati-hati

EBITDA tumbuh 16 persen YoY mencapai Rp11,4 triliun, akibat pertumbuhan pendapatan yang baik serta fokus perusahaan atas efisiensi operasional. Marjin EBITDA tercatat sebesar 40,9 persen, tumbuh sebesar 3,2 bps dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Demikian juga untuk jumlah pelanggan seluler tumbuh 1,7 persen YoY menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir tahun 2020 serta pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) meningkat menjadi Rp31,9 ribu dari sebelumnya Rp27,9 ribu, didorong oleh peningkatan trafik data yang signifikan sebesar 52,8 persen YoY.

Indosat Ooredoo juga membukukan kinerja operasional yang kuat dengan meningkatkan pengalaman video sebanyak 55,8 persen YoY, meningkatkan kecepatan 4G hingga dua kali lipat, dan secara signifikan meningkatkan kecepatan unggah kami sebanyak 88,4 persen YoY.

Baca juga: Indosat Ooredoo capai kinerja jaringan positif saat akhir 2020

Selama tahun 2020, Indosat Ooredoo berhasil menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan digital global seperti Facebook, Google, Cisco, dan Ericsson untuk menghadirkan teknologi terkini yang dapat mempercepat digitalisasi pengalaman pelanggan serta meningkatkan jaringan internet di Indonesia.

Pada tahun 2021, kata Ahmad, perusahaan akan melanjutkan peningkatan dan perluasan jaringan perusahaan dengan fokus pada pengembangan 4G/LTE dan Jaringan Video Grade yang mampu memberikan layanan internet yang semakin baik kepada pelanggan.

Peningkatan jaringan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung transformasi digital Indonesia yang sejalan dengan rencana ekonomi digital pemerintah Indonesia serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Kami yakin bahwa momentum pertumbuhan ini akan berlanjut pada tahun 2021. Namun, karena ketidakpastian pemulihan ekonomi dari pandemi, dengan penuh pertimbangan kami optimis untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sesuai dengan industri, marjin EBITDA di kisaran batas bawah level 40 persen, serta belanja modal di kisaran Rp8 triliun," katanya.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021