Pertemuan ini merupakan putaran penuh pertama pascapandemi, setelah pertemuan intersesi virtual di Juni 2020.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia dan Uni Eropa (EU) akan bertemu pada putaran ke-10 untuk membahas skema perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang berlangsung secara virtual pada 22—26 Februari 2021.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Ketua Kelompok Perunding Indonesia Iman Pambagyo, sementara Ketua Perunding EU adalah Deputy Director General for Trade European Commission Helena König.

“Pertemuan ini merupakan putaran penuh pertama pascapandemi, setelah pertemuan intersesi virtual di Juni 2020. Indonesia dan EU tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan ini secepatnya,” kata Iman Pambagyo lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.
 

Baca juga: RCEP buka peluang datangkan investasi ke Indonesia

Imam menegaskan penyelesaian perundingan akan mendorong upaya pemulihan ekonomi pasca-COVID-19. Oleh karena itu, pada putaran ini RI berupaya menyelesaikan isu teknis dan mencari jalan tengah untuk isu-isu tertentu yang ada.

Perundingan kali ini akan membahas 19 isu runding, yaitu perdagangan barang, ketentuan asal barang, energi dan bahan mentah, instrumen pengamanan perdagangan, hambatan teknis perdagangan, cukai dan fasilitasi perdagangan, perdagangan jasa, investasi, penyelesaian sengketa investasi, dan kekayaan intelektual.

Kemudian, persaingan usaha, badan usaha milik negara, pengadaan pemerintah, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, transparansi dan good regulatory practice, mutual administrative assistance; usaha mikro, kecil dan memengah (UMKM); penyelesaian sengketa, ketentuan institusional, serta kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas.

Baca juga: Indonesia, Turki lanjutkan perundingan kerja sama ekonomi komprehensif

Perundingan IEU-CEPA merupakan salah satu prioritas Pemerintah untuk diselesaikan. Perundingan diluncurkan pada 18 Juli 2016 dan dilakukan berdasarkan panduan perundingan (Scoping Paper) yang telah didukung Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada April 2016.

Indonesia mengharapkan IEU CEPA dan implementasi UU Cipta Kerja akan meningkatkan investasi di Indonesia serta menjadikan ekonomi Indonesia yang berdaya saing menuju negara yang lebih maju.

Dalam bidang perdagangan, pada 2020, nilai total perdagangan Indonesia-EU mencapai 25,5 miliar dolar AS dengan nilai ekspor dan impor Indonesia ke EU masing-masing sebesar 14,4 miliar dolar AS dan 11,1 miliar dolar AS. EU adalah tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ke-3 bagi Indonesia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021