Jakarta (ANTARA) - Naomi Osaka tidak cuma ingin menjuarai Grand Slam dan mengangkat trofi, namun juga berharap menjadi role model atau teladan dalam caranya membawa diri di lapangan, kata pelatih Wim Fissette seperti dikutip Reuters, Jumat.

Osaka akan ditantang petenis Amerika Serikat Jennifer Brady dalam final Australian Open, Sabtu. Sejauh ini dia sudah menjadi model untuk bagaimana bermain tenang di Melbourne Park.

Juara edisi 2019 itu sebelum ini sering sulit mengendalikan emosi ketika menghadapi situasi lapangan yang membuatnya frustrasi. Tetapi sekarang, kata Fissette, pemainnya itu sudah bekerja keras menghindari kehilangan kesabaran.

Baca juga: Osaka akhiri impian Serena Williams genggam Grand Slam ke-24
Baca juga: Jennifer Brady tantang Osaka dalam final Australian Open


"Dia tahu dari pengalaman beberapa tahun terakhir ... ketika sikapnya bagus, maka pikirannya jernih sekali mengenai apa yang mesti dilakukannya," kata Fissette.

"Dan kemudian dia bermain bagus sekali... Bukan berarti Anda tak bisa negatif pada beberapa kesempatan."

"Namun bisa segera menatanya kembali adalah sangat penting.

"Lebih dari itu Naomi ingin menjadi orang yang selalu berperilaku baik di lapangan. Itu juga semacam teladan untuk pemain-pemain muda."

Osaka yang menaklukkan Serena Williams dalam semifinal mengaku sudah memperbesar kekuatan mentalnya bersama Fissette dan timnya setelah awal mengecewakan musim lalu.

Baca juga: Serena Williams menangis, persingkat jumpa pers
Baca juga: Naomi Osaka tak ngebet incar peringkat nomor satu dunia


Upayanya mempertahankan gelar Australian Open musim lalu itu pupus di tangan Coco Gauff pada babak ketiga. Segera setelah itu Osaka kalah secara mengejutkan melawan Sara Sorribes Tormo dalam Piala Billie Jean King di Spanyol.

Fissette mengatakan Osaka bukan-bukaan soal kekecewaannya di Australia setelah kekalahan di Spanyol itu. Sejak itu dia mau jujur mengenai perasaan dan kegugupannya.

"Dia memahami bahwa kami mendengarkan dan memahami perasaannya," kata Fissette.

"Dan jika Anda mengungkapkan perasaan Anda, maka jelas itu juga banyak membantu Anda dalam melepaskan ketegangan dan tekanan."

Unggulan ketiga asal Jepang itu belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun sejak kekalahan itu di Spanyol itu dan akan berusaha merebut kemenangan ke-21 berturut-turutnya dan gelar Grand Slam keempat melawan Brady di Rod Laver Arena.

Baca juga: Naomi Osaka tundukkan Brady untuk melaju ke final US Open
Baca juga: Takluk di tangan Gauff, Osaka akui belum bermental juara


Setelah dua kali menjuarai US Open, Osaka telah memenangkan semua trofi Grand Slam-nya di lapangan keras, tetapi Fissette menilai kesuksesan di lapangan rumput Wimbledon dan tanah liat French Open hanyalah masalah waktu.

“Mungkin tahun ini, namun kalau tidak tahun ini, mungkin tahun depan,” kata dia.

"Namun dia butuh bertanding dan dia membutuhkan kepercayaan saat bertanding, dan kepercayaan diri dalam rencana permainan tertentu," sambung sang pelatih.

"Jadi kami harus menggunakan peluang memainkan banyak pertandingan ... dan lalu saya yakin dia akan sukses dalam kedua jenis lapangan itu."

"Tetapi saya tidak melihat ada batasan dia bermain bagus di permukaan itu."

Baca juga: Mertens-Sabalenka juara ganda putri Australian Open
Baca juga: Atasi Karatsev, Djokovic menuju final Grand Slam ke-28
Baca juga: Medvedev susul Djokovic ke partai puncak Australian Open


 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021