Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penyelenggaraan Festival Kuliner Nusantara Lampung yang diinisiasi oleh Lembaga Kebangsaan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bersama ILUNI UI Wilayah Lampung.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya berharap penyelenggaraan festival kuliner tak hanya dapat menjadi ajang bertukar pikiran, melainkan juga mendorong minat generasi muda mengembangkan kuliner Nusantara.

"Kegiatan festival kuliner Nusantara Lampung diharapkan jadi wahana bagi akademisi, praktisi, pelaku industri, dan masyarakat untuk dapat bertukar pikiran dan informasi untuk membangun kreativitas, dan inivasi kuliner berbasis bio diverisity," kata Wisnu Bawa Tarunajaya dalam jumpa pers virtual, Sabtu.

Wisnu Bawa Tarunajaya mengatakan bahwa industri kuliner menjadi salah satu penyumbang besar bagi devisa negara dari sektor ekonomi kreatif.

"Dari 17 sub sektor, tiga di antaranya jadi penyumbang terbesar, kuliner, fesyen, dan kriya. Ketiga ini jadi produk unggulan di sub sektor Kemenparekraf," ujar Wisnu Bawa Tarunajaya.

Baca juga: Roby Geisha yakin industri musik tidak mati karena pandemi

Baca juga: Kemenparekraf beri pelatihan bahasa asing bagi pelaku ekonomi kreatif


Wisnu menambahkan bahwa industri kuliner Indonesia yang beraneka ragam juga memiliki potensi ekspor yang cukup tinggi, serta menyerap banyak tenaga kerja.

"Pertumbuhan industri kuliner di Indonesia cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan sektor ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar hingga 8,8 juta orang dan sampai sekarang terdapat 5,5 juta pelaku industri kuliner," imbuh Wisnu.

Sementara itu, Ketua ILUNI UI Pusat Andre Rahadian mengatakan bahwa tujuan penyelenggaraan acara ini untuk mengenalkan ragam kuliner khas Nusantara.

"Pendekatan ini bertujuan paling tidak kita mengenalkan kuliner Nusantara yang dimulai pertama kali untuk program ini di Lampung. Kedua ini juga akan membangkitkan ekonomi kreatif dan UMKM terutama kuliner," ujar Andre Rahadian.

Acara ini menjadi episode perdana dari rangkaian yang akan akan diselenggarakan di 10 Provinsi di Indonesia. Dalam Festival Kuliner Nusantara Lampung ini dikenalkan makanan khas seruit dan gulai taboh yang cukup legendaris bagi masyarakat Lampung.

Seruit merupakan kuliner olahan ikan yang dimasak dengan cara dipepes ataupun dipupul (dibakar). Seruit banyak dibuat oleh masyarakat Lampung papadun (Lampung kota), sehingga kerap kali menggunakan ikan sungai sebagai bahan dasarnya.

Sedangkan Gulai taboh dibuat menggunakan ikan laut dan dari ikan sungai. Gulai taboh mirip dengan sayur lodeh, yang membedakan adalah penggunaan ikan dan bahan rempah-rempah dengan cita rasa khas Lampung. Keunikan gulai taboh terletak pada proses pengasapan pada saat memasak.

Baca juga: Kemenparekraf dorong pelaku pariwisata cari pendanaan dari pasar modal

Baca juga: Kemenparekraf siapkan agenda musik internasional di Ambon

Baca juga: Menparekraf dukung Banyuwangi Festival 2021 wujudkan Kampanye BWI

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021