Bantul (ANTARA) - Kasus sembuh dari infeksi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam 24 jam terakhir bertambah 64 orang, sehingga total warga pulih per hari Sabtu ini, menjadi 6.482 orang.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Bantul dalam siaran pers Pemkab Bantul pada Sabtu malam, menyebutkan kasus konfirmasi sembuh tersebut terbanyak dari Kecamatan Banguntapan 14 orang, kemudian Kecamatan Sewon 10 orang, dan Pajangan empat orang, Sedayu empat orang.

Selanjutnya dari Kecamatan Srandakan, Bantul, Piyungan, dan Kasihan masing-masing empat orang, kemudian dari Pundong, Pandak, dan Jetis masing-masing tiga orang, sisanya dari Kretek dua orang, dan Imogiri, Dlingo dan Pleret masing-masing satu orang.

Namun demikian, dalam periode yang sama terdapat penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 berjumlah 77 orang, berasal dari Kecamatan Banguntapan 32 orang, Sedayu 15 orang, Bantul delapan orang, Sewon delapan orang, dan Kasihan delapan orang.

Baca juga: Dinkes: Keterisian tempat isolasi COVID-19 di Bantul capai 80 persen

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bantul bertambah 82 menjadi 7.325 orang


Kemudian dari Kecamatan Pandak tiga orang, Bambanglipuro dua orang, dan Piyungan satu orang, sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi sampai hari ini berjumlah 7.402 orang.

Sedangkan untuk kasus positif COVID-19 yang meninggal pada Sabtu, tercatat dua orang dari Kecamatan Bantul dan Pleret, sehingga total menjadi 221 kasus kematian.

Dengan adanya penambahan kasus sembuh, konfirmasi positif dan meninggal itu, maka pasien positif COVID-19 yang masih menjalani isolasi di selter maupun rumah sakit lapangan sampai saat ini berjumlah 699 orang.

Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Bantul Helmi Jamharis mengharapkan, penerapan protokol kesehatan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sudah berjalan baik ini agar dipertahankan dan maksimal agar wabah COVID-19 di Bantul bisa segera selesai.

"Dengan demikian warga masyarakat dapat melaksanakan aktivitas sebagaimana mestinya, dan juga geliat ekonomi masyarakat bisa kembali pulih, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi dan berbagai kegiatan, aktivitas yang telah direncanakan," katanya.*

Baca juga: Menko PMK harap selter Muhammadiyah DIY jadi pesantren COVID-19

Baca juga: Menko PMK tinjau Selter COVID-19 PKU Muhammadiyah Bantul

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021