Jakarta (ANTARA) - Agensi Pledis Entertainment membantah tuduhan Mingyu dari grup idola K-pop SEVENTEEN bagian dari kelompok anak perisak selama masa sekolahnya.

Bantahan ini menjawab unggahan seseorang yang mengaku pernah bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah yang sama dengan Mingyu. Orang yang disebut A menyatakan Mingyu tergabung dalam kelompok berandalan.

"Di tahun pertama sekolah menengahku, ada saat ketika anak-anak dan siswa yang lebih tua yang menakutkan menghentikanku dalam perjalanan pulang dari sekolah dan mengambil uang dan melecehkanku secara verbal," kata A seperti dilansir Soompi, Senin.

A mengungkapkan, anak-anak ini melakukan beberapa kekerasan ringan seperti mendorong kepala. A saat itu menangis karena sangat takut, sementara parap perisak tertawa sambil melemparkan tutup botol ke wajahnya. Dia ingat salah seorang yang berteriak dan tertawa adalah Mingyu.

Namun, A menghapus unggahan itu setelah mempublikasikannya sekitar tiga jam.

Menjawab tuduhan ini, sumber dari Pledis Entertainment menyatakan, sosok yang menjadi perundung bukan Mingyu.

"Kami telah mengkonfirmasi dengan Mingyu, klaim tersebut tidak berdasar dan sepenuhnya salah. Kami tidak mengerti siapa yang membuat klaim ini dan dengan maksud apa," kata mereka.

Sebelumnya, pihak agensi kepada outlet berita News1 mengatakan, A yang membuat klaim kekerasan sekolah, mengungkapkan album kelulusan sekolah menengahnya dan untuk memverifikasi identitas. Tetapi album tersebut berasal dari tahun yang berbeda dari tahun kelulusan Mingyu.

Pledis juga menyoroti ketidaksesuaian pernyataan A terkait waktu pelatihan Mingyu. Menurut A, Mingyu menjadi peserta di tahun ketiga sekolah menengah, tetapi sebenarnya dia telah menjadi trainee Pledis Entertainment sejak tahun kedua sekolah menengahnya.


Baca juga: SEVENTEEN akan hadirkan album Jepang baru pada April

Baca juga: SEVENTEEN buat konser daring tanggal 23 Januari

Baca juga: Dorongan semangat SEVENTEEN untuk anak muda lewat "Semicolon"

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021