Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan penyekatan tempat pengungsian warga korban banjir sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Camat Pekalongan Barat Taufiqurahman di Pekalongan, Senin, mengatakan yang melakukan penyekatan tempat pengungsian  adalah BPBD, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

"Sesuai arahan Gubernur Jateng, perlu  penyekatan ruang tempat pengungsian untuk menghindari terjadinya kluster baru penyebaran COVID-19. Wilayah Kecamatan Pekalongan Barat yang merupakan daerah terlanda banjir," katanya.

Penyekatan diprioritaskan untuk ruang anak-anak, wanita dan lansia, sedang bagi usia remaja dan laki laki dewasa berada di bagian depan aula Kecamatan Pekalongan Barat sisi Selatan.

Baca juga: ACT Tegal distribusikan ratusan makanan terdampak banjir Pekalongan

Baca juga: Ganjar minta ruang pengungsian banjir Pekalongan disekat


"Korban banjir yang mengungsi di aula kecamatan sebanyak 297 orang. Penyekatan kami prioritaskan di dalam aula untuk ibu-ibu, lansia, dan anak-anak," katanya.

Berdasar data terakhir, terdapat 14 titik lokasi pengungsian yang tersebar di masing-masing kelurahan dengan jumlah total pengungsi 1.768 jiwa atau 455 keluarga.

"Oleh karena, kami terus mengingatkan pada para pengungsi tetap mematuhi protokol kesehatan guna menekan penyebaran COVID-19. Pandemi ini belum berakhir sehingga penyekatan ini sebagai bagian upaya pemerintah untuk meminimalisasi penyebaran COVID-19 di lokasi pengungsian," katanya.

Pengungsi banjir, Diyah Kurniaji, mengatakan dirinya sudah mengungsi selama 16 hari di aula kecamatan.

Semula para pengungsi berbaur dalam satu lokasi tetapi dengan melalui penyekatan ini maka sistem ruang yang disekat akan membatasi interaksi dan menjaga jarak aman di lokasi itu.

"Sistem ruangannya tidak terbuka dan ada jaraknya antar pengungsi sehingga lebih nyaman dan dapat meminimalisasi penyebaran COVID-18," katanya.*

Baca juga: 1.600 warga Kota Pekalongan masih mengungsi

Baca juga: Sambangi Pekalongan, Mensos pesan korban banjir jangan sampai telantar

Pewarta: Kutnadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021