Diplomasi vaksin kita sudah berjalan sejak awal pandemi
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menyampaikan Indonesia termasuk negara yang beruntung karena sejak awal pandemi COVID-19 sudah bergerak untuk memperoleh komitmen penyediaan vaksin.

Oleh karena telah mendapatkan akses vaksin, kata Presiden Jokowi dalam sebuah konferensi internasional secara virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang memulai vaksinasi COVID-19, tepatnya pada pertengahan Januari 2021.

“Indonesia termasuk salah satu negara yang beruntung. Kita ini beruntung. Dari awal pandemi, kita sudah bergerak untuk mengamankan akses dan komitmen pasokan vaksin untuk negara kita Indonesia. Diplomasi vaksin kita sudah berjalan sejak awal pandemi,” kata Presiden yang disampaikan secara virtual dalam International Conference on Tackling the Covid-19 Pandemic.

Baca juga: Presiden tekankan pentingnya kerja sama antarnegara tangani pandemi

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Indonesia saat ini masih dan akan terus berjalan. Presiden berharap vaksinasi kepada seluruh masyarakat penerima dapat selesai pada akhir tahun 2021 ini.

“Ini memang tantangan yang berat, namun kita akan sekuat tenaga untuk mencapai target tersebut,” ujar dia.

Presiden Jokowi mengatakan vaksin memberikan harapan baru bagi dunia. Maka itu, seluruh negara di dunia berpacu untuk mendapatkan vaksin. Namun, negara-negara di dunia juga perlu mengingat mengenai pentingnya kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara.

Baca juga: Presiden : Kewaspadaan jangan kendur hadapi ancaman karhutla

Baca juga: Presiden lantik Dewan Pengawas dan Direksi BPJS Ketenagakerjaan


“Kita harus memperkokoh kerja sama di internal masing-masing negara, dan juga kerja sama kita dengan negara-negara lain di dunia. Spirit kerja sama perlu ditekankan karena no one is safe untill everyone is,” ujar dia.

Meskipun demikian, Presiden juga mengingatkan kehadiran vaksin bukan berarti masalah selesai dalam waktu cepat. Masyarakat dunia perlu tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M;  memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Dia juga berjanji pemerintah akan terus meningkatkan 3T yakni testing (pengujian), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) untuk mengendalikan kasus COVID-19.

“KIta tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar Presiden Jokowi.

Baca juga: Presiden luncurkan kampanye beli kreatif Danau Toba

Baca juga: Perlu cermat atur regulasi vaksinasi mandiri


Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021