Tangerang (ANTARA) - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan banjir di wilayah Periuk disebabkan adanya sedimentasi yang cukup tinggi di Sungai Cirarab, sehingga tak mampu menampung air ketika intensitas hujan tinggi.

"Hasil evaluasi yang dilakukan sejak pagi, terdapat sedimentasi yang cukup tinggi yang berpengaruh terhadap daya tampung Sungai Cirarab," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, usai meninjau ke wilayah Periuk, Selasa.

Banjir yang terjadi di wilayah Periuk berada di Perumahan Mutiara Peluit, Periuk Damai dan Total Persada. Untuk mengatasi banjir tersebut kini Pemkot Tangerang memaksimalkan kinerja mesin-mesin pompa yang ada untuk mempercepat proses surut,

"Dikerahkan empat mesin di Situ Bulakan untuk melakukan penyedotan dan di pintu lima diaktifkan lagi tiga mesin pompa. Lalu tanggul yang jebol dipasang kisdam agar air bisa dipompa melewati tanggul," katanya

Selain itu, lanjut Wali Kota Arief, pemkot juga akan segera memasang jembatan apung untuk membantu mobilisasi warga yang keluar masuk area perumahan. "Jadi lebih aman dan lebih cepat kalau ke rumahnya," katanya.

Baca juga: Hujan lebat sebabkan banjir di 13 titik di Kota TangerangBaca juga: Banjir di Periuk disebabkan rembesan di tanggul Kali Ledug

Wali kota juga berharap agar pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Pemprov Banten dapat segera melakukan normalisasi Sungai Cirarab serta Situ Cipondoh agar daya tampungnya dapat lebih baik.

Baca juga: Banjir di Periuk disebabkan rembesan di tanggul Kali Ledug

"Sekarang pemkot lakukan apa yang bisa dikerjakan, supaya banjir bisa cepat surut dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya," kata Wali Kota Arief.
Baca juga: Banjir di Kota Tangerang berdampak ke sembilan wilayah kecamatan

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021