Indeks acuan ASX 200 turun 16,40 poin atau 0,24 persen menjadi 6.822,80 poin
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia lebih rendah pada awal perdagangan Rabu pagi, ketika kemerosotan para penambang, bank, dan teknologi utama menyeret pasar lebih luas.

Pada pukul 11.02 waktu setempat, indeks acuan ASX 200 turun 16,40 poin atau 0,24 persen menjadi 6.822,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas menyusut 17,60 poin atau 0,25 persen pada 7.093,20 poin.

Pasar AS beragam pada Selasa (23/2/2021). Indeks S&P 500 jatuh 1,80 persen setelah Ketua Fed AS Jerome Powell meredakan beberapa kekhawatiran tentang suku bunga dan inflasi yang lebih tinggi. Indeks S&P 500 dan indeks Dow Jones keduanya berakhir naik 0,10 persen, tetapi indeks Nasdaq turun 0,50 persen.

Baca juga: Wall Street bervariasi, Nasdaq ditutup jatuh hampir 68 poin

Di bursa lokal, sektor material dan keuangan kelas berat masing-masing turun 1,35 persen dan 0,36 persen. Sektor teknologi informasi juga mengalami penurunan sebesar 1,68 persen.

Di sektor keuangan, dikutip dari Xinhua, bank-bank besar beragam dengan Commonwealth Bank naik 0,16 persen, National Australia Bank naik 0,36 persen, Westpac Bank turun 0,54 persen dan ANZ naik 0,11 persen.

Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 1,55 persen, Rio Tinto turun 1,49 persen, Fortescue Metals turun 0,85 persen, dan penambang emas Newcrest turun 1,53 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas bervariasi dengan Oil Search turun 0,81 persen, Santos naik 1,26 persen dan Woodside Petroleum naik 0,08 persen.

Supermarket terbesar Australia menguat dengan Coles naik 0,57 persen dan Woolworths naik 0,61 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 2,63 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas melonjak 1,49 persen dan perusahaan biomedis CSL terangkat 0,17 persen.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka lebih rendah, Nikkei terpangkas 246,62 poin
Baca juga: Saham Inggris "rebound", indeks FTSE 100 terangkat 0,21 persen
Baca juga: Pasar saham Australia ditutup lebih tinggi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021