Lebih banyak aktivitas juga akan menandakan lebih banyak infeksi, sehingga lebih banyak hunian rawat inap
Kopenhagen (ANTARA) - Denmark akan mencabut sejumlah pembatasan berbelanja dan memungkinkan sekolah di beberapa wilayah dibuka kembali mulai 1 Maret, menurut pemerintah pada Rabu.

Hal itu berpotensi meningkatkan jumlah pasien rumah sakit hingga tiga kali lipat pada bulan mendatang.

Denmark, yang melaporkan salah satu tingkat infeksi terendah di Eropa, mengalami penurunan jumlah infeksi secara umum setelah menerapkan penguncian COVID-19 pada Desember dalam upaya membatasi varian virus corona yang lebih menular.

Berdasarkan rekomendasi dari kelompok penasihat ahli, pemerintah mengatakan pertokoan dengan luas 5.000 meter persegi akan diizinkan beroperasi kembali. Sementara, kegiatan rekreasi di ruangan terbuka dapat dilanjutkan dengan maksimal 25 orang.

Baca juga: WHO: Rentan COVID, Denmark bertekad musnahkan 17 juta cerpelai
Baca juga: Vaksin Denmark efektif lawan COVID-19 cerpelai pada uji coba hewan


"Lebih banyak aktivitas juga akan menandakan lebih banyak infeksi, sehingga lebih banyak hunian rawat inap," kata Menteri Kesehatan Magnus Heunicke saat konferensi pers.

Menurut Heunicke, kedatangan pasien rumah sakit bisa sejenak mencapai puncaknya dengan sekitar 880 orang pada pertengahan April, lebih dari tiga kali lipat dari 247 saat ini.

"Hal itu akan terjadi saat musim semi tiba dan ketika semakin banyak orang yang divaksin."

Sekolah-sekolah di beberapa wilayah Denmark juga akan diperkenankan dibuka kembali, tetapi dengan syarat siswa harus melakukan tes dua kali dalam sepekan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Denmark hukum seorang pria 4 bulan penjara karena batuk depan polisi
Baca juga: Denmark perpanjang 'lockdown' untuk perangi varian baru virus corona

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021