Jakarta (ANTARA) - Balap reli berkabung setelah juara dunia reli 1983 Hannu Mikkola dari Finlandia meninggal dunia dalam usia 78 tahun dan namanya menginspirasi pebalap nasional Tinton Suprapto untuk menamai salah satu putranya dengan nama Ananda Mikola yang juga seorang pebalap andalan Indonesia.

"Kami kehilangan ayahanda saya Hannu akhir pekan ini karena kanker. Kebanyakan orang mengenal dia sebagai legenda reli," cuit Vesa Mikkola via Twitter seperti dikutip Reuters.

Mikkola memenangkan 18 kejuaraan reli dunia dan pertama kali menjuarai balap reli bersama mobilnya Audi Quattro.

Baca juga: Stephane Peterhansel juara Reli Dakar untuk ke-14 kalinya
Baca juga: Pierre Cherpin meninggal dunia setelah kecelakaan di Reli Dakar


Dia juga tiga kali runner up kejuaraan dunia dan pernah menjuarai ajang 1.000 Lakes di tanah asalnya Finlandia dalam tujuh kesempatan.

Pada 1979, dia mengantarkan Ford menggondol juara pabrikan namun kalah dalam kategori pebalap melawan pebalap Swedia Bjoern Waldegaard hanya dengan selisih satu poin.

"Hari yang menyedihkan untuk olahraga kita karena salah seorang legenda kita telah meninggalkan kita hari ini," kata juara dunia reli tujuh kali dari Prancis, Sebastien Ogier, lewat Twitter.

"Hannu Mikkola menjuarai WRC pada tahun yang sama dengan tahun saya dilahirkan dan kendati saya tak pernah mendapatkan kehormatan bertemu dengan dia, saya merasa sedih telah ditinggalkan dia karena dia akan dikenang sebagai salah satu legenda."

Pebalap Spanyol yang dua kali menjadi juara dunia dua kali dan empat kali runner up, Carlos Sainz, juga berduka atas wafatnya "salah seorang pebalap terbaik yang pernah ada."

Baca juga: Rifat Sungkar puas dengan performa Mitsubishi Xpander AP4
Baca juga: Musim F1 bisa dimulai dengan dua balapan di Bahrain, kata Domenicali



 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021