Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mengusulkan sekitar 8.000 guru dan tenaga kependidikan masuk dalam data sebagai penerima vaksinasi COVID-19.

"Sudah ada koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk vaksinasi bagi guru. Data pun sudah kami sampaikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, data tersebut berasal dari guru dan tenaga kependidikan dari jenjang PAUD/TK, SD, dan SMP, baik sekolah negeri maupun swasta, serta pegawai yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN.

"Semua kami data. Guru, karyawan di bagian administrasi hingga karyawan lain yang bekerja di sekolah," katanya.

Meskipun demikian, Budhi mengatakan, belum dapat memastikan waktu pelaksanaan vaksinasi untuk guru dan karyawan sekolah tersebut. "Nanti pasti akan ada jadwal yang disampaikan dari dinas kesehatan, meski di tingkat nasional sudah dimulai pencanangan vaksinasi untuk guru," katanya.

Budhi menambahkan, vaksinasi COVID-19 untuk guru dan karyawan sekolah sangat penting dilakukan. "Tidak hanya ditujukan untuk memberikan perlindungan dan imunitas bagi guru dan karyawan sekolah, tetapi juga penting untuk siswa dan pelaksanaan pembelajaran," katanya.

Sesuai rencana, lanjut Budhi, pendidikan tatap muka diharapkan dapat dilakukan mulai Juli atau pada awal semester dua tahun ajaran 2020/2021 apabila proses vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan selesai dilakukan.

"Memang masih jauh untuk berbicara rencana hingga Juli apalagi tidak ada yang bisa memprediksi bagaimana kondisi pandemi dalam lima bulan ke depan. Tetapi, kami tetap mendukung berbagai upaya terbaik agar kasus turun dan pandemi mereda," katanya.

Sejumlah kesiapan infrastruktur dan fasilitas di sekolah untuk pelaksanaan pendidikan tatap muka, lanjut Budhi, juga tetap dilakukan secara serius bahkan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta sudah selesai melakukan verifikasi ke tiap sekolah.

"Ada sekolah yang misalnya masih belum memiliki thermogun dalam jumlah cukup atau belum memberikan penanda jaga jarak diminta untuk segera memenuhinya," katanya.

Saat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta dan sekolah sudah dinyatakan siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, maka akan disampaikan ke orang tua siswa terkait rencana pelaksanaan sekolah tatap muka. "Tergantung orang tua apakah mengizinkan anaknya mengikuti tatap muka atau tidak," katanya.

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka, lanjut Budhi, juga akan dilakukan dengan pembatasan jumlah siswa dan pembatasan lain. "Untuk permulaan, pasti dilakukan pembatasan-pembatasan dulu. Tidak mungkin langsung dibuka 100 persen," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021