Yogyakarta (ANTARA) - Pelaku usaha jasa akomodasi pariwisata di Yogyakarta yang tergabung dalam DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menjalani vaksinasi COVID-19 di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Selasa.

"Total pelaku termasuk karyawan yang sudah terdaftar untuk vaksinasi massal sebanyak 4.410 orang," kata Ketua DPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta Deddy Pranawa Eryana di sela kegiatan vaksinasi massal.

"Tentunya ini menjadi angin segar bagi pelaku usaha jasa akomodasi untuk menghadapi masa pandemi," katanya.

Deddy mengatakan, PHRI akan mengajukan tambahan target vaksinasi agar seluruh pelaku usaha akomodasi pariwisata, termasuk karyawan dan pengurus asosiasi, dapat menjalani vaksinasi COVID-19. Anggota PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta total 6.000 orang.

“Kami usulkan ke Pemerintah Kota Yogyakarta untuk memprioritaskan 50 pengurus DPD PHRI yang kemarin belum terdaftar untuk bisa didaftar dan memperoleh vaksinasi,” katanya.

Menurut dia, vaksinasi COVID-19 akan menjadi pelengkap bagi pelaksanaan protokol kesehatan yang selama ini sudah dilakukan oleh pelaku usaha jasa pariwisata yang tergabung dalam PHRI.

"Vaksinasi kepada pelaku usaha jasa pariwisata ini menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta siap menyambut wisatawan. Mudah-mudahan, industri pariwisata kembali bergeliat,” katanya.

Deddy juga menjalani vaksinasi COVID-19. “Tidak ada efek apapun yang saya rasakan. Semuanya baik-baik saja,” katanya.

Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi pelaku usaha pariwisata mengemukakan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi yang terdampak pandemi.

“Ini upaya jangka panjang. Memang untuk pekerja atau kelompok masyarakat yang kegiatan sehari-harinya banyak berhubungan dengan orang banyak akan diprioritaskan menerima vaksin lebih awal, termasuk di sektor pariwisata,” katanya.

Heroe mengingatkan, penerapan protokol kesehatan tetap harus diutamakan setelah pelaksanaan vaksinasi.

“Setelah divaksin, tubuh akan membangun imunitas sehingga bisa menghadapi serangan virus. Artinya serangan virus masih ada. Oleh karenanya, penerapan protokol kesehatan tetap diutamakan,” katanya.

Vaksinasi massal untuk pelaku usaha perhotelan dan restoran yang tergabung dalam PHRI merupakan bagian dari program vaksinasi massal yang dicanangkan pemerintah untuk pelayan publik di Yogyakarta, khususnya pelaku usaha di sepanjang Tugu hingga Malioboro dan pedagang di Pasar Beringharjo.

Vaksinasi akan dilakukan pada sekitar 19.900 orang selama enam hari mulai dari 1 Maret 2021 di tiga lokasi, yaitu Benteng Vredeburg, Pasar Beringharjo, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali.

Baca juga:
Presiden berharap pariwisata Yogyakarta bangkit setelah vaksinasi
Menkes cek kesiapan vaksinasi COVID-19 tahap kedua di Yogyakarta


Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021