Ini juga menjadi batu loncatan untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Singapura di masa depan.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Nongsa Digital Town atau Nongsa D-Town yang merupakan hasil kerja sama bilateral antara Indonesia dan Singapura akan menjadi tonggak perkembangan industri digital di Batam, Kepulauan Riau.

“Ini juga menjadi batu loncatan untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Singapura di masa depan,” katanya dalam peluncuran virtual Nongsa Digital Town di Jakarta, Selasa.

Airlangga mengatakan perkembangan industri digital di Batam sejalan dengan strategi pembangunan tematik Batam dalam Masterplan Percepatan Pembangunan wilayah Batam-Bintan-Karimun-Tanjungpinang (BBKT).

Baca juga: Menko Airlangga: Pemerintah percepat belanja dorong ekonomi kuartal I

Daerah BBKT membutuhkan investasi tahunan rata-rata Rp75 triliun untuk mencapai target pertumbuhan 5,8 persen hingga 2025 dengan kontribusi besar dari Batam terhadap total investasi yang masuk ke kawasan tersebut.

Hal itu terjadi karena Batam memiliki keunggulan geo-strategis yakni lokasinya dekat dengan Singapura sehingga diharapkan berfungsi sebagai jembatan digital untuk menghubungkan Singapura ke kota-kota berkembang di Indonesia.

“Salah satu sorotan kerja sama bilateral kita yang baru-baru ini disahkan oleh Menteri Chan dan Saya pada Pertemuan Tingkat Menteri ke-10 tahun 2020 adalah perkembangan industri digital di Batam melalui pembentukan pusat data,” katanya.

Baca juga: Gubernur BI: Saya bangga 10-15 bank lakukan digitalisasi sangat kuat

Airlangga menekankan pentingnya teknologi digital di masa pandemi karena telah mampu membantu pemerintah dan swasta dalam merampingkan proses bisnis yang rumit.

Selain itu, teknologi digital juga membantu mempromosikan lingkungan kerja yang lebih praktis dan fleksibel selama pandemi.

“Pasca pandemi saya melihat perlunya bisnis menjadi lebih adaptif terhadap transformasi teknologi agar pekerja juga lebih paham secara digital,” ujarnya.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021