Jakarta (ANTARA) - Korean Cultural Center (KCC) Indonesia mengadakan seri kuliah umum daring humaniora pada Februari 2021 sebanyak tiga seri dengan pembahasan mulai dari dunia alih bahasa hingga nasionalisme.

KCC Indonesia dalam siaran resmi, Rabu, mengatakan kuliah umum daring yang pertama diadakan pada 13 Februari dengan narasumber di bidang alih bahasa karya sastra Korea, yakni Hyacinta Louisa. Karya terjemahannya yang terkenal salah satunya adalah novel "Why Secretary Kim" dari Jeong Gyeongjun.

"Melalui tema 'Mengenal Korea Lebih Dalam Melalui Novel Terjemahan', ia mengajak para peserta untuk napak tilas sekaligus mendalami sejarah dan budaya Korea melalui buku novel yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia," kata KCC Indonesia.

Baca juga: Korea Corner berkonsep "Hanok" dibuka di Universitas Nasional

Baca juga: KCCI buat tutorial dandan ala Korea untuk pemilik kulit sawo matang


Sementara itu, sesi kedua yang berlangsung pada 17 Februari diramaikan oleh narasumber Dr.Evelyn Yang, penulis buku dan interpreter simultan profesional yang sudah jadi penerjemah orang-orang penting di Indonesia dan Korea pada banyak acara kenegaraan.

Dalam kuliah bertema "Dunia Penerjemahan Bahasa Korea dan Indonesia - Pandangan Multikulturalisme', dia menjelaskan dunia interpretasi mulai dari jenisnya, risiko yang mungkin dialami, etiket interpreter hingga kiat jadi interpreter yang baik.

"Kefasihannya membawakan materi dalam bahasa Indonesia membuat para peserta kagum sehingga menuai respons yang sangat positif," kata KCC Indonesia.

Seri kuliah umum daring ditutup oleh Dosen Prodi Bahasa dan Kebudayaan Korea dari Universitas Gadjah Mada, Dr. Suray Agung Nugroho pada 23 Februari.

Melalui tema "K-Culture, K-Pop, Islam dan Nasionalisme di Indonesia", dia menjelaskan tentang bagaimana menyikapi budaya Korea yang terus berkembang termasuk juga menghadapi pro dan kontra akan kehadiran budaya baru tersebut.

Pada sesi kuliahnya, Ia menjelaskan bahwa faktor budaya Korea dapat mendunia karena orang Korea bangga terhadap budaya mereka sendiri, sehingga kebanggaan tersebut menjadi sebuah ikon dan terbentuk Korean Wave. Dr. Suray pun menyampaikan harapannya agar para peserta dapat lebih meningkatkan kebanggaannya terhadap budaya Indonesia tanpa juga meninggalkan kecintaannya kepada budaya Korea.

Seluruh seri kuliah umum bulan Februari diadakan secara daring dan gratis melalui zoom webinar. Selama bulan Maret, KCCI akan menggelar kuliah daring yang jadwalnya akan diumumkan lewat website dan media sosial.

"Melalui program Seri Kuliah Umum Daring Humaniora ini, KCCI terus berupaya untuk memberikan berbagai informasi seputar budaya Korea yang edukatif dan menarik kepada para pencinta Hallyu di Indonesia. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengenal budaya Korea dari aspek yang lebih luas, dan tidak hanya terpaku pada K-pop atau K-drama saja."

Baca juga: Tiga film klasik Korea ditayangkan gratis hingga Juli

Baca juga: K Festival 2019 pertemukan pelaku industri kreatif Indonesia, Korsel

Baca juga: Film Indonesia dan Korsel akan tayang di lima kota selama KIFF 2019

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021