Jakarta (ANTARA) - Kelompok musik T 42 Indonesia tengah bersiap merilis karya terbaru setelah Januari 2021 lalu merilis single "Rasa Ini".

Awan King pemain bass dan sythesizer T 42 dalam siaran pers Rabu mengatakan sambutan baik atas karya terdahulu membuat kelompoknya bersemangat menciptakan karya baru.

"Sambutan Radio dan streaming cukup baik. Sebagai kreator, kita cukup puas dengan kondisi tersebut. Ini memacu semangat T 42 Indonesia untuk terus merekam beberapa karya setelahnya," kata Awan.

Baca juga: Usung genre pop jazz, De Brothers siap ramaikan industri musik Indonesia

T 42 Indonesia yang terdiri dari Faizar Fasya (guitar & vokal), Adman "King" Maliawan alias Awan King (bass & sythesizer) dan vokalis utama Tommy Cantando memilih genre musik funk.

Mereka terinspirasi dari kelompok musik idola mereka yakni kelompok musik jazz funk asal Inggris Level 42 yang populer lewat sejumlah hits mereka di era 80-an hingga 90-an seperti "Lessons in Love".

"Kami T42 Indonesia mengalir saja dalam berkarya. Intinya musik kami adalah ramuan untuk mengajak pendengar menyanyi dan bergoyang," ujar Awan.

Awan lantas membongkar rahasia, dalam mengemas musiknya. "Kami berawal dari Drum & Bass. Mengadopsi proses kreatif funky band Inggris, Level 42."

T42 Indonesia mengawali karier mereka sebagai band yang ikut berperan dalam event Tribute To Level 42, beberapa tahun silam.

Meski menggemari musik Level 42 yang dikomandani Mark King tersebut, T 42 Indonesia tidak lantas berkarya seperti band idola mereka. Kesamaan mereka adalah musik yang lahir dengan beat.

Sementara itu, T 42 versi Awan dan kawan-kawan menyematkan kata Indonesia untuk membedakan dari grup musik dari negara lain.

"Karena ternyata banyak sekali musisi pengusung musik Level 42 di dunia, yang sudah memakai nama ini," ujar vokalis Tommy Cantando.

Baca juga: Ronald Bell, musisi muslim pendiri Kool & the Gang meninggal dunia

Baca juga: Nyanyian santai Prep di Java Jazz 2020

Baca juga: NusantEro Big Band, musisi Indonesia & Eropa tampil di Java Jazz

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021